Semeru berduka, bencana longsoran batu seperti yang digambarkan dalam film 5cm kembali terjadi. Pekan ini, Rabu (12/) longsoran batu besar yang jatuh dari puncak Gunung Semeru dan menggelinding pada lereng curam persis di bawah puncak Semeru telah menimpa dua orang pendaki. Satu orang pendaki tewas, sedangkan satu orang lagi mengalami patah kaki.
Pendaki yang tewas bernama Dania Agustina, asal Sukabumi, Jawa Barat. Dania meninggal setelah kepalanya mengalami pendarahan hebat dan kaki kirinya patah akibat tertimpa bongkahan batu besar dari puncak Semeru. Sedangkan seorang korban lagi diketahui bernama M Rendika, warga asal Deli Serdang, Sumatera Utara.
Seperti dilansir dari laman Liputan6, Yoga Aditia, adik dari korban patah tulang M Rendika yang juga ikut dalam pendakian massal sebelum acara HUT kemerdekaan RI ke 70 ini menceritakan bagaimana kronologi bencana longsoran batu Gunung Semeru terjadi di pagi buta tersebut.
Pagi itu, seperti diceritakan Yoga, sekitar 200 pendaki tergabung dalam pendakian massal berjalan beriringan menuju puncak Gunung Semeru, puncak tertinggi di Pulau Jawa. Trek terakhir menuju Puncak Gunung Semeru memang dikenal ganas karena curamnya pendakian dan banyaknya material batu besar yang berasal dari puncak. Yoga bercerita, kejadian berlangsung sangat cepat, tiba-tiba ada pendaki dari atas yang berteriak: Awas batu jatuh!
Diduga ada pendaki yang salah menginjak dan menyebabkan bongkahan batu besar jatuh ke bawah dan menggelinding dengan cepat. Batu kemudian terus menggelinding ke arah sekumpulan pendaki yang berada satu jalur dengan runtuhan batu, namun mereka berhasil menghindar.
Hingga akhirnya batu mengarah pada rombongan Dania dan rombongan Yoga beserta kakaknya M Rendika. Yoga bertutur bahwa batu akhirnya menghantam tebing dan terbelah menjadi dua lalu memantul semakin liar dan mengarah pada rombongan Dania. Rupanya kala itu Dania sedang dalam posisi duduk beristirahat tak siap menghindari batu itu dan meninggal setelah batu menghantam kepalanya.
Dania pun tewas seketika karena pendarahan hebat di kepala, kakinya pun patah karena tertimpa reruntuhan batu besar itu. Dania, pendaki ulung dari Sukabumi tewas dalam posisi posisi tak siap saat batu itu jatuh dari atas.
Usai kejadian, ratusan pendaki yang tergabung dalam berbagai rombongansummit attack Semeru pun akhirnya mengehentikan perjalanan, mereka sepakat bersama-sama membawa jenazah Dania turun kembali ke bawah dengan membuat tandu memakai peralatan seadanya.
Dilansir dari laman Metrotvnews, Rosihan, teman sesama pendaki yang berada dekat dengan Dania di lokasi kejadian mengakui Sepuluh detik sebelum meninggal, Dania sempat membaca Laailahailallah dibantu olehnya.
Rosihan kemudian tetap memangku Dania. Hingga akhirnya Dania menghembuskan napas terakhir setelah mengucapkan Lailahailallah. Jenazah Dania kemudian dievakuasi ke Ranupane dan selanjutnya dibawa dengan ambulans ke RSU Lumajang. (CAL)
0 Komentar