Keadaan periode kemarau panjang yg melanda Indonesia thn ini sudah mengambil tidak sedikit duka & bencana. Kekeringan, susahnya mendapati air bersih, sampai kebakaran hutan di sekian banyak titik Pulau Sumatera & Kalimantan jadi problematika pelik di tengah gersangnya suhu Indonesia. Tapi nyata-nyatanya ada satu “keajaiban” yg memunculkan pertanyaan, nyatanya sampai bln Agustus 2015 ini Bumi Sriwijaya atau Sumatera Selatan sama sekali bebas dari bencana kabut asap & kebakaran hutan. Tiap-tiap titik api yg muncul cepat sukses dipadamkan.
Apa yg sebabkan hutan di Sumatera Selatan ini bebas dari kebakaran hutan? Dilansir dari page Monyabay.co.id, nyatanya pemerintah setempat dengan penduduk & Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) sukses jalankan aksi segera & efektif dalam memadamkan kebakaran hutan sebelum apinya merembet lebih luas. Tetapi dibalik bisnis baik itu masihlah mengambil kerugian yg lumayan akbar mengingat mahalnya budget yg mesti dikeluarkan utk memadamkan lahan gambut atau hutan yg terbakar.
Biarpun efektif, pola pemadaman kebakaran hutan yg dilakukan oleh penduduk dgn pemerintah Sumatera Selatan dinilai konsisten tidak masuk akal dikarenakan logikanya ialah “Orang numpang mencari makan di tanah kita. Selanjutnya tanah kita terbakar, kok kita yg memperbaikinya, dulu kita marah-marah dgn saudara kita yg jadi penduduk tidak bersalah, & seterusnya menyuruhnya memadamkan kebakaran hutan,” seperti yg dikutip dari perkataan Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Selatan, Hadi Jatmiko.
Dulu setelah itu, macam mana trik enteng & murah tapi masih efektif buat cegah kebakaran hutan? Berikut ulasannya :
Memperhitungkan kembali izin yg dibuat pemerintah setempat pada mereka para tersangka bisnis yg menyewa atau meminjam lahan gambut atau hutan. Pertimbangan izin mesti diketatkan bersama menonton apakah ruangan yg diminta perusahaan yaitu ruang mutlak juga sebagai penjaga emisi karbon maka tidak dapat difungsikan sama sekali buat keperluan lain apapun alasannya. Apakah lahan hutan atau gambut tersebut dapat dijaga dari kebakaran hutan atau kerusakan lahan? Dulu Apakah lahan yg dipinjami menciptakan penduduk sekitarnya menuai manfaat & kemakmuran? sampai kini yg berjalan yakni izin jalan tetap asalkan ada duit pelicin, akibatnya alih fungsi hutan yang merupakan tempat bisnis atau pertambangan juga makin liar tak terkontrol
Memberi business pengelolaan lahan terhadap penduduk. Tidak sanggup dipungkiri tatkala beberapa ratus thn, warga lokal yaitu penjaga hutan yg paling bijak & arif. Biarpun benar-benar sekian banyak kasus kebakaran hutan disebabkan oleh warga setempat, tetapi diyakini bahwa dalam bermacam kasus kebakaran hutan, kebakaran di lahan yg dikelola penduduk jauh lebih sedikit di bandingkan lahan yg dikelola oleh pihak swasta.
Trick terakhir merupakan jalankan penegakan hukum pada mereka pihak-pihak yg jalankan pembakaran hutan. Tatkala ini tidak ada ketegasan dari pihak berwajib buat menindak para tersangka business yg tidak sukses menjaga lahan hutan yg dimanfaatkan yang merupakan area usahanya dari bencana kebakaran hutan. Bahkan Walhi mengemukakan ga ada sama sekali garis polisi atau police line di lahan hutan yg terbakar yg dikelola perusahaan.
Kuncinya memang lah satu, memberi kepercayaan maksimal bagi warga setempat buat menjaga hutan & lahan gambut. Kearifan lokal yaitu poin utama yg sudah dipertahankan warga rutinitas selagi berabad-abad utk menjaga hutan terus lestari. (CAL)
Memberi business pengelolaan lahan terhadap penduduk. Tidak sanggup dipungkiri tatkala beberapa ratus thn, warga lokal yaitu penjaga hutan yg paling bijak & arif. Biarpun benar-benar sekian banyak kasus kebakaran hutan disebabkan oleh warga setempat, tetapi diyakini bahwa dalam bermacam kasus kebakaran hutan, kebakaran di lahan yg dikelola penduduk jauh lebih sedikit di bandingkan lahan yg dikelola oleh pihak swasta.
Trick terakhir merupakan jalankan penegakan hukum pada mereka pihak-pihak yg jalankan pembakaran hutan. Tatkala ini tidak ada ketegasan dari pihak berwajib buat menindak para tersangka business yg tidak sukses menjaga lahan hutan yg dimanfaatkan yang merupakan area usahanya dari bencana kebakaran hutan. Bahkan Walhi mengemukakan ga ada sama sekali garis polisi atau police line di lahan hutan yg terbakar yg dikelola perusahaan.
Kuncinya memang lah satu, memberi kepercayaan maksimal bagi warga setempat buat menjaga hutan & lahan gambut. Kearifan lokal yaitu poin utama yg sudah dipertahankan warga rutinitas selagi berabad-abad utk menjaga hutan terus lestari. (CAL)
img : harianterbit.com
0 Komentar