Apa yg paling ditakutkan dari statistik pertumbuhan warga dunia? Bumi yg makin sesak tiap-tiap tahunnya mengambil ancaman mematikan ketidakmampuan alam utk menampung & sediakan seluruhnya keperluan manusia. Apa jadinya kalau Bumi tidak dapat menampung permintaan manusia yg konsisten menggerus alam? Bencana yg tidak sempat mogok tatkala satu dekade terakhir bisa saja yaitu pertanda paling awal dari gejala ketidakseimbangan alam.
Ancaman berkaitan prediksi pertumbuhan warga dunia yg makin mengkhawatirkan bukanlah ancaman kosong. Bencana ledakan warga terang kelihatan di depan mata. Pertumbuhan warga dunia terutama di Benua Asia yg semakin tidak terkontrol sudah mengambil prediksi komune dunia yg dapat tembus 8,5 miliar jiwa. Suatu laporan teranyar yg dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) & dilansir oleh page National Geographic memperkirakan warga dunia dapat mencapai angka 8,5 miliar jiwa terhadap 2030, & 9,7 miliar jiwa kepada penghujung 2050, juga 11,2 miliar di akhir abad ini.
Kenapa Asia dinamakan jadi biang kerok membengkaknya warga dunia? negara-negara di Asia didapati memang lah tetap tidak sedikit yg memegang teguh budaya melepaskan kontrol kepada jumlah keturunan. Minimnya pemerataan pendidikan & kesejahteraan warga Asia diperkirakan menjadi perihal mutlak kenapa angka warga di Asia tetap membengkak.
Bahkan diperkirakan, bencana ledakan warga yg massif dapat berlangsung di India kepada thn 2022 nanti. Jikalau tidak ada perubahan dalam kebijakan masyarakat, jumlah warga India dapat melampaui China.
Hri ini, komune dunia berada di angka 7,3 miliar jiwa. Dari angka tersebut, China & India masing-masing menyumbang komune di atas 1 miliar jiwa.
Isu bencana ledakan masyarakat dalam proyeksi global sekian banyak puluh th akan datang sebaiknya memang lah disikapi dgn bijak. Ledakan masyarakat mengambil kontribusi yg makin rumit dalam isu-isu kemanusiaan global, terutama lebih kurang memperlembat baha pemanasan global, pun mengurangi angka kelaparan & kemiskinan.
Terkecuali itu, fokus pertumbuhan warga di wilayah negara-negara miskin juga mengambil tidak sedikit tantangan agung. Dilansir dari page National Geographic, tantangan yg melilit kurang lebih isu ledakan warga & urusan isu kemanusiaan berupa isu kelaparan & malnutrisi, memberantas kemiskinan & ketidaksetaraan, & meningkatkan jumlah murid sekolah & system kesehatan yg lebih baik.
Kalau tidak ada perubahan kebijakan jumlah warga, sembilan negeri berada dalam jenis darurat pertumbuhan komunitas dunia mulai sejak dari th ini sampai th 2050, negeri itu merupakan India, Nigeria, Pakistan, Kongo, Ethiopia, Tanzania, Amerika Serikat, Ghana, & Indonesia.(CAL)
img : bp.blogspot.com
0 Komentar