Sampai hri ini negara Yaman masihlah jadi ajang pertikaian konflik ygmemaksa jutaan warganya jadi pengungsi perang. Konflik Yaman bermulawaktu pasukan grup pemberontak Houthi sukses menduduki Istana Presiden di Ibukota Sanaa buat menuntut pemerintah jalankan reformasi.
Meskipun Istana sukses diduduki, tetapi nyata-nyatanya Presiden berkuasa Abdurabuh Mansyru Hadi sukses melarikan diri sebelum pemberontak memasuki istana & hasilnya dievakuasi & ditempatkan di ruangan yg amanlebih kurang wilayah Arab Saudi.
Menonton keadaan genting di pemerintahan & negaranya, hasilnya Mansyur Hadi juga meminta bantuan terhadap Kerajaan Arab Saudi buat menyatukankemampuan & menyerang pemberontak Houthi supaya Yaman mampukembali dikendalikan. Raja Saudi serentak mengamini perintah tersebut &mengirimkan beberapa ratus ribu personelnya ke perbatasan & merangsek ke dalam negara Yaman. Hasilnya 150 ribu tentara Arab & gabungan koalisi liga Arab itu serta bertempur di bermacam macam Kota di Yaman mengharapkanmampu memukul mundur pemberontak Houthi.
Imbasnya jutaan penduduk sipil Yaman mesti menerima kenyataan rumah &negaranya porak poranda lantaran perang.
Berikut merupakan Fakta di balik serangan Negara Arab yg sudah sebabkan Konflik Yaman :
Nyata-nyatanya Konflik Yaman yakni puncak pertikaian group Mazhab Iran &Mazhab Saudi
Di belahan bumi manapun, konflik antara dua grup ini merupakan konflik abadi. Sepeninggal Rasulullah, perang pengaruh ini terwujud dalam pertikaianberagam group. Termasuk Juga apa yg berjalan di Yaman. Tidak Sedikit pihakpunya anggapan bahwa Houthi yg dikendalikan oleh Iran yakni argumenmutlak kenapa Arab Saudi ingin meladeni permintaan Yaman utk menggempur Houthi. Dulu kejadian mirip yg berawal dari pertikaian antara Saudi & Iran perah berjalan terhadap 1990 di Kuwait yg hasilnya berujung kepada Perang Teluk
Di belahan bumi manapun, konflik antara dua grup ini merupakan konflik abadi. Sepeninggal Rasulullah, perang pengaruh ini terwujud dalam pertikaianberagam group. Termasuk Juga apa yg berjalan di Yaman. Tidak Sedikit pihakpunya anggapan bahwa Houthi yg dikendalikan oleh Iran yakni argumenmutlak kenapa Arab Saudi ingin meladeni permintaan Yaman utk menggempur Houthi. Dulu kejadian mirip yg berawal dari pertikaian antara Saudi & Iran perah berjalan terhadap 1990 di Kuwait yg hasilnya berujung kepada Perang Teluk
Israel dgn pasukan jet tempurnya juga ikut main dalam Konflik Yaman
Anehnya, dalam pertikaian antara Houthi & koalisi negeri Arab ini, Israel ikutmembawa sektor. Dikutip dari page merdeka.com, jumlahnya jet tempur Israelnampak ikut dalam sektor serangan hawa pasukan Arab Saudi ke Taman.Elemen ini jadi kasus yg mula-mula kalinya, pasukan zionis Israel ikut bergabung dgn pasukan Negeri Arab. Entah ada tujuan apa di balik niatan Israel ini.
Anehnya, dalam pertikaian antara Houthi & koalisi negeri Arab ini, Israel ikutmembawa sektor. Dikutip dari page merdeka.com, jumlahnya jet tempur Israelnampak ikut dalam sektor serangan hawa pasukan Arab Saudi ke Taman.Elemen ini jadi kasus yg mula-mula kalinya, pasukan zionis Israel ikut bergabung dgn pasukan Negeri Arab. Entah ada tujuan apa di balik niatan Israel ini.
Washington, Gedung Putih serta ikut beri dukungan serangan Saudi ke Yaman
Kayaknya konfik Yaman bakal tetap berlanjut jadi gabungan koalisi negara-negara nomor satu. Amerika Serikat serentak di sampaikan oleh Presiden Barrack Obama mengemukakan dukungannya kepada serangan Raja Salman Arab Saudi yg memukul mundur pasukan Houthi di Yaman. Tetapi Amerika menolak utk memberikan pertolongan militer, dukungan negara Obama cumasebatas info intelejen & pasokan logistik bagi militer Saudi.
Kayaknya konfik Yaman bakal tetap berlanjut jadi gabungan koalisi negara-negara nomor satu. Amerika Serikat serentak di sampaikan oleh Presiden Barrack Obama mengemukakan dukungannya kepada serangan Raja Salman Arab Saudi yg memukul mundur pasukan Houthi di Yaman. Tetapi Amerika menolak utk memberikan pertolongan militer, dukungan negara Obama cumasebatas info intelejen & pasokan logistik bagi militer Saudi.
(CAL)
img : telegraph.co.uk
0 Komentar