Di negara ini, bencana bukan lagi perihal yg aneh. Bencana alam juga sebagai tantangan & risiko terberat yg mesti dihadapi penduduk Indonesia datang silih berganti. Seakan tidak memberikan peluang satu tarikan nafaspun buat merasakan keamanan & kenyamanan hidup dari terjangan bencana.
Sejak beribu thn dulu, belasan ribu pulau yg membantang di negara ini punyai potensi bencana yg beraneka & nyaris merata. Tidak cuma sebatas gempa bumi & gunung meletus yg kerap berlangsung, th ini kemarau panjang sudah memporak-poranda alur tanam & panen di Indonesia. Kemarau panjang serta beralih jadi bencana darurat yg dirasakan nyaris di seluruhnya pelosok negara. Di Lihat dari potensinya, kemarau & kekeringan benar-benar telah sejak dulu jadi kodrat Indonesia yg berada di tengah garis khatulistiwa, jikalau tak masa hujan, ya tentu periode kemarau dgn potensi kekeringan. Tetapi apa yg semakin menyebabkan kekeringan makin parah sejak 10 th terarkhir? Malahan Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana sudah berujar bahwa kekeringan di th ini yaitu yg paling parah sejak kekeringan terparah th 1997 silam.
Dikutip dari page Mongabay, bencana hidrometeorologis atau bencana yg disebabkan oleh perubahan iklim yaitu elemen yg paling tidak jarang berjalan di Indonesia. Data dari Pusat Studi Kebumian, Bencana & Perubahan Iklim, Dinas Penelitian & Pengabdian pada Mayarakat (LPPM) Institut Tehnologi Sepuluh November (ITS) menuliskan sejak 1815 – 2014, hidrometeorologis mendominasi bencana di Indonesia sampai 90 prosen. Baik jumlah kejadian ataupun jumlah korban seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kekeringan, gelombang pasang, & pengikisan. Selebihnya, seperti gempa, tsunami, gunung meletus, serangan hama, sampai kecelakaan transportasi.
Lantas apa yg sebabkan bencana akibat perubahan iklim jadi kategori bencana yg paling teratur menyapa Indonesia?
Satu argumen penting merupakan sebab Rusaknya Hutan & Lingkungan.
Kenapa hutan miliki pengaruh agung kepada gejilak bencana di Indonesia? hutan yakni hal lingkungan yg paling berpengaruh kepada ketangguhan sebuah wilayah dalam menghadapi anomali cuaca. Hutan merupakan penyeimbang alam. Kala jutaan hektare hutan & lahan di Kalimantan & Sumatera di gunduli, air hujan yg turun tidak akan diserap & masuk ke dalam tanah. Imbasnya saat masa hujan datang, siaga banjir menghadang. Sebaliknya, apabila masa kemarau datang, air hujan selagi masa hujan dulu ga ada yg terserap ke dalam tanah & tak mau beralih jadi mata air. Imbasnya? Ya seperti yg dirasa disaat ini, kekeringan melanda di seluruhnya penjuru negara.
So’ masihlah ingin berdiam diri menonton kerusakan hutan & lahan yg berjalan disekitar kita? Melindungi hutan Indonesia yaitu harapan paling mulia buat selamatkan alam & lingkungan Indonesia. (CAL)
0 Komentar