Aksi Kemanusiaan untuk Pengungsi Suriah Wujud Pesan Pembukaan UUD 45

20.23
Aksi Kemanusia untuk Suriah
Sejauh mana bangsa ini bisa berbuat untuk sekadar mengasah kemanusiaan dan menggugah nurani membantu mengurangi derita rakyat Suriah? Membantu mengurangi derita rakyat Suriah yang sedang menanggung derita panjang akibat perang sipil yang tak berkesudahan hendaknya jangan memperhitungkan untung rugi. Kini ratusan ribu dari mereka sedang mengungsi ke berbagai negara, terutama negara Eropa. Melihat kenyataan Suriah hari ini, pada dasarnya Bangsa Indonesia berkewajiban membantu dan mendukung dalam berbagai cara bagi lepasnya derita jutaan pengungsi Suriah dari konflik.
Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 secara jelas sudah mengamanatkan agar bangsa Indonesia ikut aktif melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Pendapat di depan dikemukakan oleh aktivis LSM Semarang Abdun Mufid. Ia mengatakan dukungan penuhnya pada sebagian elemen masyarakat Indonesia yang sudah bersiap menggalang bantuan kemanusiaan untuk meringankan beban untuk pengungsi Suriah. Kini ratusan ribu pengungsi Suriah sangat membutuhkan uluran tangan siapapun, seperti pangan, sandang dan tempat tinggal sementara atau permanen yang layak.
“Kita tidak boleh mempersoalkan apa yang melatarbelakangi terjadinya konflik di Suriah. Yang perlu kita sadari adalah adanya fakta terjadi tragedi kemanusiaan besar yang menimpa rakyat Suriah, dimana jutaan rakyat Suriah, akibat perang sipil, hidup dalam ancaman maut akibat kelaparan, perang yang berkecamuk seperti penembakan ke sasaran masyarakat sipil, pemboman membabi buta, dan efek perang lain yang mengerikan. Dari sudut itulah, tak ada alasan bagi kita untuk tidak membantu rakyat Suriah,” tegas Mufid yang juga mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Tengah ini.
Mufid pun mengapresiasi gerak cepat lembaga kemanusiaan seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang segera mengajak bangsa Indonesia untuk tidak lalai memperhatikan rakyat Suriah. Kenyataannya sejak konflik terjadi tahun 2011 yang lalu, hingga hari ini derita masyarakat Suriah belum juga berakhir.
Aksi nyata lainnya ditegaskan oleh teman-teman ACT Kantor Cabang Medan. Dalam orasinya Ketua KGB Medan M. Syahnan bersama Ketua KGB Belawan Jalal mengatakan permasalahan kemanusiaan Suriah perlu uluran tangan dari masyarakat indonesia. Aksi dengan tagar (tanda pagar) #LetsHelpSyria itu didukung oleh berbagai elemen masyarakat, seperti Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Sumatera Utara, PRISMA Medan, Komunitas Gemar Berbagi (KGB) Medan, KMI Mikroskil, dan MRI Universitas Dharmawangsa Medan.
Syahnan bak orator ulung menegaskan bahwa hari ini kita membantu menyelamatkan rakyat Suriah dari ancaman kematian dan pemenuhan kebutuhan dasar. Suarakan melalui semua cara yang mungkin dilakukan, hentikan kekerasan di Suriah. Pastikan badan-badan dunia pro kemanusiaan mengambil langkah nyata, langkah ke arah penghentian kekerasan yang telah memicu arus pengungsi besar rakyat Suriah ke berbagai negara.
Sekretaris Jenderal MRI Sumut Munandar pun mengingatkan pada tiap jatidiri bangsa Indonesia, bahwa kebaikan yang kita berikan kepada orang lain akan menjadi kebaikan diri kita sendiri. Tidak hanya berbicara tentang rasa nasionalisme tapi sebagai matarantai penyelamatan kemanusiaan, bukan saja untuk pengungsi tapi juga untuk rakyat Indonesia, jangan sampai membiarkan tragedi kemanusiaan ini terjadi tanpa berbuat apa-apa. (CAL)
img : ndtv
Previous
Next Post »
0 Komentar