Diwaktu sebahagian penduduk Indonesia telah sejak mulai menyongsong bahagia datangnya periode hujan di ujung bln September 2015 ini, tidak demikian dgn apa yg dirasakan oleh warga Kalimantan & sebahagian akbar Provinisi Riau. Bagi mereka, bahagia yg tercipta itu hanyalah semu. Pasalnya sampai akhir September ini bencana kabut asap akibat kebakaran hutan tetap jadi siksaan paling nyata dalam keseharian mereka.
Lantas apa yg sebabkan belum tuntasnya persoalan kebakaran hutan? Hingga kapan warga Riau & Kalimantan mesti menutup hidungnya dgn masker tebal demi menghindari siksaan pernafasan akibat kabut asap?
Menurut Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) seperti yg dikutip dari page CNN Indonesia, berbagai elemen alam di kawasan Sumatera & Kalimantan ialah penghambat paling nyata dari proses pemadaman kebakaran hutan yg sedang diusahakan oleh pihak-pihak terkait. Akibatnya, diperkirakan sampai akhir thn, penduduk disekitar Riau & Kalimantan dapat tetap mengalami penderitaaan kebakaran hutan.
Berikut yaitu 4 elemen penyebab susahnya pemadaman kebakaran hutan di kurang lebih wilayah hutan Kalimantan & Propinsi Riau.
Cuaca Kering
Rata-rata bidang hutan yg terbakar di lokasi kira kira Riau & Kalimantan merupakan semak belukar. Lantaran keadaan kering yg lumayan parah akibat minimnya curah hujan, sudah sebabkan semak belukar kering itu semakin langsung terbakar & menyambar ke wilayah yang lain. Tidak butuh dipancing bersama minyak tanah, jikalau api menyambar dahan & ranting kering lantaran terpapar kemarau panjang, api kebakaran hutan bakal mudah sekali membesar & jadi tak terkendali.
Terbatasnya Air
Jangan Sampai menginginkan di dalam ruang hutan luas di Riau & Kalimantan terdapat tidak sedikit titik air. Logikanya api yg membakar dahan bakal serta-merta padam dgn memanfaatkan air, tetapi apa daya sangat susah menemukan sumber air di dalam hutan kecuali dgn mengambil tangki gede dann truk pengangkut air masuk sampai ke dalam hutan buat jalankan operasi pemadaman.
Fasilitas prasarana
Tidak mampu dipungkiri, operasi pemadaman hutan merupakan business berat yg mustahil dilakukan jikalau cuma dilakukan bersama tangan kosong. Terbatasnya media & prasarana terkait dgn alat-alat buat memadamkan api di dalam ruang hutan & lahan luas makin menyulitkan Pegawai utk menuntaskan api yg membakar.
Luasnya wilayah
Kabut asap yg demikian pekat di wilayah Riau & Kalimantan yakni kompilasi dari ribuan hektare lahan yg terbakar. Tidak cuma sepetak dua petak, atau satu wilayah dua wilayah, tetapi beberapa ratus titik api yg membakar ruang lahan yg amat sangat luas sampai hri ini tetap konsisten menyala & memunculkan kabut asap tidak dengan henti bagi kota-kota di lebih kurang selatan Kalimantan & Propinsi Riau. (CAL)
img : okezone.com
0 Komentar