Beberapa Ratus ribu pengungsi korban konflik sekarang masihlah mengharap belas kasihan di tanah Eropa. Sebahagian besar nya berasal dari pengungsi korban konflik Suriah. Tetapi di antara beberapa ratus ribu warga Suriah itu terselip pun para imigran yg datang dari tanah Afrika. Kisah mereka juga mirip, melarikan diri mengharap suaka Eropa sebab kemelut konflik yg tengah melanda wilayah Afrika Utara, terutama Somalia. Salah satu negeri muslim agung di Afrika.
Seandainya di Suriah & Irak ada ISIS yang merupakan grup militan yg semakin memperkeruh konflik bersama militer pemerintah, di Somalia ada juga militan garis keras yg menamakan ia Al Shaabab. Grup militan ini miliki ambisi utk menggulingkan pemerintahan Somalia & mengaplikasikan hukum garis keras di Somalia. Berikut yakni 3 perkembangan terakhir perbuatan militan Al Shaabab dalam konflik di Somalia & sekian banyak negeri Afrika yang lain seperti Kenya & Uganda.
Al Shaabab dilaporkan serang Pangkalan Militer Uni Afrika
Seperti yg diberitakan oleh CNN, terhadap minggu mula-mula September dulu, serangan mendadak grup militan Al Shaabab memporakporandakan pangkalan militer Uni Eropa di sektor Somalia Selatan. Akibat serangan itu, Al Shaabab mengakui sudah sukses menewaskan puluhan tentara. Grup militan yg miliki jaringan afiliasi bersama Al-Qaeda ini mengemukakan sudah bertanggung jawab kepada serangan, mereka menabrakkan bom mobil segera ke arah pangakalan militer. Didapati, pangkalan itu dikelola oleh pasukan misi penjaga perdamaian di Somalia (AMISOM). Tapi, dilansir oleh militer Somalia, waktu ini pangkalan militer yg diserbu oleh Al Shaabab tetap akan dikendalikan & tetap di bawah dukungan AMISOM.
Al Shaabab mengaku sudah merebut dua pangkalan militer Somalia
Jumat minggu tempo hari (19/9) militan garis keras Al Shaabab melancarkan lagi serangannya & hasilnya merebut dua pangkalan militer milik pemerintah Somalia. Dalam serangan itu sedikitnya dilaporkan ada 7 orang tentara militer Somalia tewas. Serangan terhadap pangkalan militer ini berlangsung cuma sehari pasca Al Shaabab berhasil merebut kembali kota Janale, Somalia Selatan. Janale terletak kurang lebih 90 kilo meter dari Ibukota Mogadishu, Somalia.
Al Shaabab tetap menduduki Kota-kota strategis di Somalia
Awal September dulu, pasukan militan Al Shaabab dilaporkan sukses membawa alih Kota Buqda di Somalia Tengah. Penguasaan kota itu yakni yg kesekian kalinya. Al-Shabaab group militan yg bergerak melawan pemerintah Somalia & pasukan Uni Afrika itu pada awal mulanya sudah membawa alih dua kota mungil di wilayah Shabelle, El Saliindi, 65 kilometer selatan Mogadishu, yg jadi jalan ke pelabuhan Marka, & Koya Aan Kuntuwarey yang merupakan lintasan dari ibu kota ke pelabuhan Barawe. Dikutip dari CNN, Al Shaabab yg sempat menguasai sebahagian agung wilayah Somalia sampai detik ini tetap menguasai jumlahnya pemukiman & daerah perdesaan. Tempat strategis yg dapat dimanfaatkan utk mengisolasi kota-kota dgn menutup jalur-jalur pasok keperluan hidup. (CAL)
img : cnn.com
0 Komentar