Sejauh mana angan Kamu utk distribusi manfaat qurban di th ini? Tidak butuh terlampaui jauh berpikir. Tengok bagaimanakah derita yg waktu ini tetap dirasakan oleh kawasan di Indonesia terdampak bencana kekeringan. Sampai menjelang pengerjaan idul qurban th ini, masihlah berderet nama-nama wilayah di Indonesia yg tidak pun diturunkan hujan. Bahkan sejak 5 bln terakhir.
Seperti yg th ini kembali terulang di Gunung Kidul. Tiap tahunnya wilayah pegunungan kapur disebelah timur Kota Yogyakarta ini tidak sempat luput dari bencana kekeringan.
Kenyataannya di tiap masa kemarau datang mengambil derita, kawasan Gunung kidul tidak sempat luput dari kekeringan. Dgn keadaan yg begitu, tidak pelak lagi sudah menciptakan Kab berpanoroma lanskap pantai yg indah ini senantiasa jadi prioritas pertolongan kemanusiaan. Baik yg berupa pertolongan penerapan tehnologi & ilmu wawasan utk mencegah kekeringan dari Kampus di Yogyakarta, sampai kepada pertolongan distribusi hewan qurban & air bersih.
Th dulu, di Kecamatan Tepus, Kab Gunung Kidul, Propinsi Yogyakarta, penduduk di satu kecamatan tidak mempunyai sumur di rumahnya. Rata-rata mengandalkan air hujan yg ditampung dalam bak penampungan. Mereka tergantung dari sekian banyak sumber yg debit airnya sejak mulai menipis.
Kenapa tidak menciptakan sumur? Keadaan geografis tanah Gunung Kidul yg berbatu kapur benar-benar amat sangat menyulitkan masyarakat utk meraih air terkecuali dari air PAM & air hujan.
Sutar, relawan Global Qurban Tindakan Serentak Tanggap (ACT), memaparkan, masyarakat Gunung Kidul telah terbiasa hidup dalam kesusahan air. Karenanya model tanaman pertanian memakai metode tumpang sari.
“Cadangan air dalam wujud bak penampung umumnya berukuran 2×4 m dari sumber air hujan ini cuma berkukuh 1 bln, selebihnya sebahagian masyarakat membeli air yg dipasarkan dalam wujud mobil tangki. Satu tangki kisaran harganya seratus ribu rp, di sekian banyak wilayah harganya seratus delapan puluh ribu rp, tergantung jarak dari sumber air,” ucap Sutar yg kenyang dgn pengalaman memikul air sejauh 4 kilometer dari rumahnya sekian banyak thn silam.
Nawiyanto (50 thn), satu orang ayah dua anak penduduk Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus ini tidak seberuntung penduduk yang lain yg mampu membeli air bersih per satu tangki. Nawi, mesti memikul air bersama jerigen tiap-tiap harinya sejauh 2 kilo meter buat kepentingan hewan minum ternak sapi, masak, cuci & mandi keluarganya.
Nawi terpaksa membawa dari sumber air yg pass jauh sejak sumur di dekat rumahnya kering sebab periode kemarau panjang setahun dulu. Dikarenakan himpitan ekonomi juga, Nawi tidak punyai motor atau sepeda utk angkut air dikarenakan tidak sempat sanggup utk menebusnya. Bahkan buat menggarap lahan pertaniannya Nawi meminjam sapi milik orangtuanya.
Terenyuh oleh keadaan tersebut, Nawi & beberapa ratus masyarakat desa yang lain setidaknya mampu merasakan bahagia yg terhenti pasca idul qurban th tempo hari. Mereka merupakan prioritas distribusi daging qurban acara Global Qurban. Buat kawasan terdampak kekeringan Kab Gunung Kidul, Global Qurban menyalurkan 50 ekor kambing setara 600 paket atau 600 KK yg disebarkan dari Lumbung Ternak warga(LTM) di Bantul, Yogyakarta.
Sesaat, daging qurban menghemat energi mereka. Buat lauk-pauk, telah ada utk sekian banyak hri lamanya. Berkat daging kurban itu ketika mereka yg teramat bernilai di tengah keterbatasan memenuhi beragam kepentingan, dapat diperlukan buat business yang lain. InsyaAllah, qurban Kamu mengundang masyarakat Gunung Kidul mampu bersyukur. Bagi wong cilik ditengah krisis air yg panjang itu, qurban Kamu membahagiakan mereka.
(GQ)(CAL)
0 Komentar