Hajatan agung ibadah haji 2015 kembali mengulang duka. Masihlah di ruangan mirip bersama tragedi haji yg berjalan sekian banyak th diawal mulanya. Rumitnya pengaturan puluhan ribu jamaah haji di Mina sekali lagi sudah mengambil resiko fatal. Insiden di Mina kepada momen haji 2015 ini sudah menyebabkan lebih dari 805 jamaah haji luka-luka & sedikitnya 717 jamaah haji tewas. Umumnya dari jamaah haji tewas sebab terinjak & kehabisan nafas sesudah kekacauan pergerakan jamaah haji berjalan diatas jembatan meuju area lempar jumrah, tepatnya di jalur 204 street menuju ruang pelemparan jumrah.
Berikut yakni 3 fakta yg sanggup dikumpulkan sampai sejauh ini terkait tragedi haji 2015 di Mina :
Mayoritas korban tewas jamaah haji berasal dari Mesir & negara-negara Afrika
Kejadian kekacauan pergerakan jamaah haji yg menewaskan sampai 700 jiwa lebih di Mina sontak menciptakan kaget keluarga para jamaah haji asal Indonesia. Pasalnya, jumlah kuota jamaah haji paling besar didunia benar-benar berasal dari Indonesia. Tetapi kekhawatiran itu hasilnya berhenti pasca otoritas resmi dari Saudi Arabia mengemukakan sebahagian gede korban jiwa & luka-luka yaitu jamaah haji asal Mesir & negara-negara Afrika.
Pada Awal Mulanya pihak Kementerian Agama yg mengatur pergerakan beberapa ratus ribu jamaah haji asal Indonesia benar-benar melarang dgn tegas jamaah asal Indonesia utk bergerak melintasi Mina di hri Raya Idul Adha lebih kurang pagi hri disaat Arab Saudi. Mengingat kuota pergerakan manusia di pagi hri bakal amat padat oleh jamaah haji asal Afrika, bersama postur yg jauh lebih agung di bandingkan orang Indonesia.
Kronologi yg berkembang merupakan sebab ada sekelompok jamaah haji yg berakhir tiba-tiba, hasilnya berlangsung penumpukan & tubrukan, sampai saling berdesak-desakan.
Biarpun proses penyelidikan insiden Mina thn 2015 ini tetap konsisten dilakukan, tapi jumlahnya spekulasi menyebutkan bahwa terinjak-injaknya ribuan jamaah haji di Mina merupakan sebab berjalan penumpukan massa dalam jumlah agung di street 204. Puluhan ribu jamaah haji bergerak perlahan menuju area pelemparan jumrah. Tetapi seketika ada sekelompok jamaah haji yg mogok dengan cara tiba-tiba di sektor depan rombongan. Hasilnya berjalan saling mendorong & tubrukan. Dalam keadaan berdesak-desakan itu, beberapa ratus jamaah haji terjatuh & hasilnya terinjak-injak oleh ribuan manusia dalam satu ketika. Kejadian berjalan kira kira pukul 07.00 pagi ketika Arab Saudi.
Tregadi Mina terulang kembali, Bukti Manajemen Pergerakan Jamaah Haji belum Sempurna
Diwaktu mendengar informasi terulangnya kembali kejadian Mina di momen ibadah haji 2015, ingatan publik dunia cepat tertuju kepada kejadian mirip di sekian banyak th dulu. Kepada 2006 silam, berjubelnya jamaah haji di Mina memicu kepanikan sampai terinjak-injak, diwaktu itu jamaah haji yg tewas sedikitnya 360 orang. Pasca kejadian itu, Pemerintah Saudi seterusnya laksanakan pembangunan besar-besaran di wilayah Mina. Satu Buah mega konstruksi jembatan 5 lantai dibangun dalam proyek senilai US$1,2 miliar buat memecah jumlah jemaah jadi sekian banyak jalur menuju ruang pelemparan jumrah. Tapi ternyata, kejadian membludaknya jamaah haji di jembatan Mina konsisten terulang & kali ini mengambil korban tewas lebih dari dua kali lipat ketimbang kejadian Mina th 2006 silam. Aspek ini membuktikan bahwa konstruksi yg akbar saja tidak pass, Pemerintah Saudi butuh melaksanakan manajemen pergerakan massa buat mengendalikan massa jamaah haji dalam jumlah jutaan jiwa.
(CAL) img : cnn
0 Komentar