Melintasi minggu ke-2 September ini, hri demi hri ribuan pengungsi korban konflik dari Timur Tengah Suriah tetap berlangsung menembus batas, mengharapkan uluran tangan & sambutan hangat dari masyarakat Eropa. Di tengah deru desas-desus tingkat tinggi Uni Eropa yg membahas nasib beberapa ratus ribu imigran pelintas batas Eropa, jutaan jiwa pengungsi konflik Timur Tengah yg didominasi oleh pengungsi Suriah tetap mesti menyabung nyawa dgn ketidakpastian nasib.
Berikut yakni 3 perkembangan terakhir dari krisis pengungsi di Eropa
Ribuan pengungsi waktu ini menghadapi hukum yg tidak tentu
Jumpa darurat yg digelar oleh menteri-menteri dalam negara negara-negara Eropa nyata-nyatanya belum dapat membuahkan ketetapan yg seirama terkait isu beberapa ratus ribu gelombang pengungsi Suriah di garis batas Eropa. Page BBC menuliskan, beberapa ratus ribu pengungsi dapat “terombang-ambing dengan cara hukum” mengingat adanya tidak sedikit perbedaan mengenai sikap & aturan perbatasan yg ditetapkan oleh bermacam macam negeri Eropa Barat. Ternyata, gelombang besar-besaran beberapa ratus ribu pengungsi yg mendesak masuk ke tanah Eropa sudah menyulitkan tidak sedikit negeri Eropa. Bahkan perkembangan terakhir menyebut bahwa Jerman sudah memberlakukan pengecekan ketat kepada paspor di wilayah perbatasan bersama Austria.
Hungaria mengintimidasi usir pengungsi asal Suriah ataupun Timur Tengah yg masuk dari Serbia
Berdasarkan data yg dilansir oleh CNN Indonesia, polisi setempat mencatat ada lebih dari 190 ribu imigran asal Suriah & negeri konflik Timur Tengah ataupun Afrika yg masuk Hungaria sejak Januari sampai September 2015. Bahkan di hri Senin tempo hari(14/9) tertulis satu buah rekor baru banjir pengungsi di perbatasan Hungaria, sedikitnya ada lebih kurang 9.000 orang imigran yg masuk Hungaria cuma dalam satu hri! Menyikapi kenyataan tersebut, hasilnya Hungaria menimbulkan peringatan keras bahwa para pencari suaka asal dari Timur Tengah & Afrika yg masuk negaranya melalui Serbia bakal menerima pengusiran dalam sekian banyak hri ke depan.
Bahkan Reuters melaporkan, di tengah desakan hukum perbatasan baru yg membolehkan pengusiran pengungsi korban konflik tengah digodok, Pemerintah Hungaria sudah menutup jalur kereta api yg jadi pintu masuk penting puluhan ribu imigran
Polandia menyebut siap menerima pengungsi bersama syarat
Di Tengah keadaan perubahan kebijakan Jerman yg memperketat perbatasan & laksanakan pertimbangan kusus bagi pengungsi, negeri Polandia justru menyampaikan sikap yg sedikit tidak serupa. Pemerintah Polandia menyampaikan masih bakal menerima lebih tidak sedikit jumlah pengungsi korban konflik Suriah ataupun pengungsi dari Afrika Utara & Timur Tengah asalkan bersama sekian banyak syarat. Dikutip dari page CNN Indonesia, salah satunya ialah syarat memisahkan puluhan ribu pengungsi yg masuk ke Polandia dgn dua argumen yg ada di belakang pengungsi tersebut. Pemilahan dilakukan Polandia kepada pengungsi yg ajukan suaka lantaran argumen ekonomi, & pengungsi yg masuk ke Polandia lantaran argumen keamanan. Polandia menyebut dapat menunjukkan solidaritasnya kepada bencana kemanusiaan ini bersama mengutamakan pengungsi yg melarikan diri dari kematian & efek perang Suriah.(CAL)
0 Komentar