Sampai hri ini, Jerman tetap jadi negeri Eropa yg konsisten dipantau gerak-gerik perubahan kebijakannya pada urusan pengungsi Suriah. Seperti yg sudah ketahuan, sewaktu sebulan terakhir, Pemerintah & penduduk Jerman membawa sikap mirip dgn mengedepankan semangat kemanusiaan super buat menampung puluhan ribu pengungsi Suriah. Bahkan, Pemerintah Jerman mengaku kewalahan lantaran membludaknya jumlah pengungsi yg mengharap uluran tangan Jerman. Umumnya dari mereka yakni korban konflik Suriah & pengungsi dari negara-negara Afrika Utara pula Timur Tengah.
Sampai hasilnya, Jerman & negeri tetangganya Austria membawa ketetapan sementara buat menutup dahulu pintu perbatasan sementara dikala. Supaya Jerman akan memutuskan kebijakan paling baik terkait urusan pengungsi Suriah.
Berikut merupakan 2 perkembangan terakhir kebijakan Jerman menyangkut Pengungsi Suriah yg sukses dihimpun dari bermacam alat.
Jumlah imigran Suriah berlipat melebihi kapasitas, Kepala Imigrasi Jerman pilih mundur dari jabatannya
Berita yg perdana ini lumayan mengejutkan, fakta bahwa jumlah imigran atau pengungsi Suriah yg meminta suaka ke Jerman sudah membludak jauh dari ekspektasi menyebabkan kekalutan di urusan imigrasi Jerman. Hasilnya, Kamis (17/9) diwaktu setempat, Kepala Kantor Migrasi & Pengungsi Jerman, Manfred Schmidt menyebut menyerah lantaran keadaan tertekan yg Dirinya hadapi. Selagi sebulan terakhir, Manfred memang lah tidak jarang mendapat kritikan dari beraneka pihak berkenaan kebijakannya pada para pencari suaka. Sbg gambaran, tiap-tiap harinya ada lebih kurang 9.000 imigran yg masuk ke Jerman & membanjiri bermacam macam wilayah Jerman mengharap suaka yang merupakan pengungsi. Selagi satu bln terakhir, kantor Migrasi & Pengungsi Jerman memberlakukan peraturan yg teramat longgar bagi pencari suaka. Ketetapan Jerman yg diamini oleh Kanselirnya Angela Merkel buat mengijinkan pengungsi Suriah masuk ke Jerman lewat negeri Eropa manapun dianggap sudah memicu makin menggilanya arus gemilang puluhan ribu imigran ke tanah Eropa. Terhadap hasilnya kebijakan itu memberatkan Jerman sendiri.
Diprediksi Jerman sudah mengeluarkan biaya tidak kurang dari Rupiah. 400 Triliun buat mengurus Pengungsi Suriah
Menurut prediksi para ekonom perbankan, Jerman bakal menghabiskan angka yg teramat agung, adalah lebih kurang 25 miliar euro atau setara bersama 400 triliun Rp dalam dua th ke depan. Angka segede itu ialah anggaran jangka pendek buat mengurusi segala urusan imigran pencari suaka ataupun pengungsi Suriah.
Seperti yg diberitakan sekian banyak dikala dulu, dalam satu atau dua thn ke depan Jerman tetap dapat terus terhubung pintu perbatasannya bagi pencari suaka dari Suriah & negeri konflik di Timur Tengah yang lain. Angka 25 miliar Euro atau 400 triliun rp itu yakni angka yg diprediksi kalau Jerman paling sedikit menampung sampai satu juta orang pengungsi. Tetapi anggaran se besar itu, dinilai oleh para ekonom dapat sebanding dgn dorongan pertumbuhan ekonomi jangka panjang sebab meningkatnya komune. Harapannya beberapa ratus ribu pengungsi Suriah yg datang ke Jerman bisa menggerakkan industri sbg tenaga kerja terampil yg mampu dibayar relatif murah. (CAL)
img : sputniknews
0 Komentar