Sekian Banyak disaat dulu, pihak parlemen Eropa telah membawa ketentuan bulat bahwa dapat masihlah terhubung pintu bagi pengungsi Suriah asalkan mereka masuk ke Eropa betul-betul lantaran argumen terancamnya keamanan juga sebagai hak paling basic dari Hak Asasi Manusia (HAM). Pihak parlemen negara-negara Uni Eropa pula telah memutuskan dapat membagi rata beberapa ratus ribu pengungsi yg saat ini terkonsentrasi di Yunani & Serbia biar cepat didistribusikan ke negara-negara Eropa yang lain hingga situasi betul-betul kondusif & terkendali.
Bertolak dari kenyataan tersebut, hasilnya sekarang beberapa ratus ribu jiwa pengungsi Suriah yg masuk ke tanah Eropa telah sanggup bernafas lega. Mereka di terima sbg pengungsi, sambil menunggu status pengajuan suaka biar dipercaya jadi penduduk negeri Eropa seutuhnya.
Dikutip dari CNN, beberapa ratus ribu pengungsi Suriah sekarang sudah tersebar ke bermacam negeri di Eropa. Mulai Sejak dari Jerman di Eropa barat sampai ke tanah Britania Raya.
Biarpun mereka telah tidak sedikit bersyukur mampu memperoleh peluang hidup yg lebih baik di bandingkan mesti berada ditengah keadaan desingan peluru di Suriah, tetapi waktu ini ada tidak sedikit pengungsi yg mengaku mengalami kesusahan beradaptasi di tanah Benua Biru tersebut. Salah satunya yg dirasakan oleh ribuan pengungsi Suriah di Inggris.
Berikut yaitu factor penghambat proses adaptasi Pengungsi Suriah yg bermukim di Inggris, data diambil dari rilisan info CNN Indonesia.
Elemen bahasa ialah penghambat paling nyata
Faktanya tidak sedikit dari rombongan pengungsi yg memperoleh peluang di Inggris ialah golongan orang lanjut usia. Salah satunya yakni cowok paruh baya yg bernama Khalil. Saat Ini pengungsi Suriah itu menetap di Kota Bradford, Inggris.
Dikutip dari Reuters, sekarang Khalil menghadapi kesusahan paling nyata hidup di daerah baru. Dia sangat susah mencari ilmu bahasa baru di umurnya yg telah melebihi kepala lima. Khalil tidak sanggup terlampaui jauh mengharapkan terhadap kapabilitas ingatannya kalau mesti menggali ilmu bahasa Inggris sbg sarana komunikasi mutlak di lingkungan barunya.
Perihal ini berbanding terbalik dgn anak-anak pengungsi Suriah, bagi mereka menuntut ilmu bahasa Inggris serta-merta di lingkungan aslinya bukanlah menjadi ganjalan yg berarti. Tetapi bagi Khalil, Dirinya masihlah mesti bergegas berikhtiar menguber kembali ingatannya mencari ilmu bahasa Inggris. Dirinya sekarang sedang menuntut ilmu dgn satu orang tenaga pengajar, & dapat memutuskan utk membawa tugas di Inggris kalau bahasanya telah tidak tersendat.
Tatkala sekian banyak minggu terakhir Kota Bradford di Inggris Raya memang lah jadi favorite para pengungsi Suriah. Nyaris setengah dari keseluruhan seluruhnya pengungsi Suriah yg didistribusikan di Inggris pilih Bradford sbg tujuannya. Aspek ini bukan tidak dengan argumen, sewaktu sekian dekade terakhir Bradford miliki histori panjang berkaitan pengungsi. Bradford merupakan destinasi para pengungsi korban perang Yahudi, Eropa Timur, & pengungsi dari Pakistan.
(CAL) img : chersonandmolschky
0 Komentar