Sesudah kekeringan melanda, waktu ini Indonesia darurat bencana kabut asap. Bukti visual foto-foto resiko kabut asap di Propinsi Riau terlihat telah amat parah. Tebalnya kabut asap bahkan telah hingga jauh di bawah ambang batas aman bagi manusia. Laporan terakhir menunjukkan efek kabut asap di Pekanbaru bahkan telah hingga menyentuh level jarak pandang 50 m, padahal di keadaan normal, jarak pandang mampu mencapai 2500 m.
Akibat makin parahnya resiko kabut asap pada kesehatan, Kemenkes Republik Indonesia juga sigap launcing berbagai berita & sosialisasi buat mencegah resiko terhadap kesehatan penduduk. Terutama bahaya kabut asap bagi kesehatan ibu hamil.
Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Imran Agus Nurali seperti yg dilansir CNN mengimbau para ibu hamil yg berada di kawasan polusi asap seperti di Riau utk membatasi diri berangkat keluar rumah. Kabut asap di luar rumah yg amat pekat dapat berakibat fatal bagi hamil. Mereka pula disarankan utk menambah mengkonsumsi harian serat & vitamin, minum lumayan air, & senantiasa memperhatikan Indeks Standar Pencemaran Hawa (ISPU) lewat akses internet yg sedia. System ini mengawasi tingkat polusi di area ruang media pengecek ISPU berada.
Dikutip dari CNN Indonesia , ISPU membaca lima kadar senyawa yg ada di hawa, adalah karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), ozon permukaan (O3), & serta partikel debu (PM10). Dari jumlah kandungan lima senyawa tersebut, ISPU membagi dalam sekian banyak type utk mengetahui tingkat bahaya polusi di hawa. Jika nilai ISPU dibawah 50, sehingga tergolong mempunyai mutu hawa yg baik.
Kalau ISPU menunjukkan angka 51 sampai 100, mutu hawa tergolong sedang, yg berarti belum mempunyai resiko kesehatan. Rentang 101 sampai 199 tergolong hawa tak sehat, 200 sampai 299 termasuk juga amat tak sehat. Kalau kadar hawa masuk di rentang 300 sampai 399 termasuk juga berbahaya, & rentang diatas 400 termasuk juga hawa yg amat berbahaya.
Tapi KEMENKES pula mengimbau para ibu hamil tidak butuh gugup & buru-buru pindah ke ruangan lain yg tidak terpapar asap. Resiko negatif polusi hawa masih tergantung terhadap sebarapa ekstrem tingkat pencemaran yg berlangsung. Kalau Indeks Standar Pencemaran Hawa (ISPU) melebihi ‘Sangat Berbahaya’ barulah perbuatan pindah ke area yg lebih aman & tak berpolusi sanggup dilakukan.
Benar-benar terhadap dasarnya belum sempat ada penelitian yg dilakukan buat menyaksikan dampak asap polusi termasuk juga pembakaran hutan & pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor bag ibu hamil & janinnya. Tetapi penelitian yg sempat dilakukan cuma sebatsa menonton resiko polusi terhadap kandungan tikus. & buktinya memang lah ada bahwa kabut asap itu miliki pengaruh terhadap kandungan si tikus.
Dilansir oleh CNN, tikus yg berada dalam kandungan induknya akan terkena racun & terpapar kabut asap dalam tipe yg amat berbahaya yg dihirup oleh sang induk. Nyata-nyatanya, racun yg masuk di dalam badan si janin tikus ikut berkumpul lama & tertimbun, dulu menyebabkan penyakit dalam jangka kala yg panjnag.
Terhadap dasarnya, manusia adalah sang ibu hamil miliki komposisi saluran hawa yg lebih kompleks dgn penyaring yg mencegah racun cepat masuk ke dalam badan. Tapi tidak menutup bisa saja, paparan kabut asap yg begitu tidak jarang & parah dapat masuk ke dalam badan & berakibat fatal kepada si calon bayi. (CAL)
img : klikpositif
0 Komentar