Memasuki minggu keempat September ini, arus eksodus besar-besaran pengungsi Suriah ke tanah Eropa tetap jadi urusan pelik yg semakin tidak terkontrol. Meski waktu ini negara-negara di Eropa Barat seperti Jerman & Hungaria sudah memperketat jalur perbatasan sepanjang lintasan pengungsi Suriah, tetapi terus saja jumlah imigran yg mengharap suaka kian membludak. Saat Ini, sesudah perbatasan Jerman diperketat, mereka datang berbondong-bondong mengharap uluran tangan negara Austria.
Dikutip dari kantor info BBC, sepekan terakhir, Austria tengah menghadapi gelombang kehadiran pengungsi dengan cara besar-besaran, biasanya dari korban konflik Suriah. Tidak kurang dari 10.000 orang masuk ke Austria cuma dalam sekian banyak hri. Sesudah ditelusuri, puluhan ribu pengungsi korban konflik Suriah & negara-negara Afrika itu datang ke Austria sesudah mereka dilempar-lempar bak bola pingpong oleh Hungaria & Kroasia. Kroasia dilaporkan tidak dapat menampung & mengatasi ledakan pengungsi banyaknya lebih dari 20.000 jiwa. Puluhan ribu jiwa masuk Eropa melalui Kroasia cuma dalam sekian banyak minggu. Hungaria & Kroasia jadi jalur perlintasan pengungsi Suriah menuju Austria & Jerman.
Sesudah dilempar oleh Kroasia & Hungaria, Palang Merah Austria Gerry Foitik, dilansir oleh BBC menyampaikan mengemukakan terhadap kantor info Austria Presse Agentur (APA), ada lebih kurang 12.000 hingga 13.000 orang sudah menyeruak masuk ke Austria, mengharap perlindungan keamanan. Austria serta seketika kewalahan, puluhan ribu pengungsi Suriah masuk ke wilayahnya di kala negara-negara Uni Eropa tetap belum bisa membawa ketentuan bulat terkait urusan peningkatan volume arus pengungsi ke Eropa.
Bahkan Austria lewat Menteri Dalam Negara Austria Johanna Mikl-Leitner menuding negara-negara tetangga seperti Hungaria, Serbia, & Slovenia, Yunani sudah tidak berhasil mematuhi aturan Uni Eropa bersama tak menunjang menampung arus imigran. Kepedulian atas bencana kemanusiaan yg diderita pengugsi Suriah tidak terlihat dalam kebijakan negara-negara tetangga Austria.
Dikala bersamaan, tetap dikutip dari page BBC, Mula-mula Menteri Hungaria menciptakan pendapat bahwa perbatasan negara-negara Eropa sekarang ini terancam oleh banjir pengungsi yg semakin tidak terkontrol. Banyaknya negara-negara Eropa seperti Polandia, Hungaria, Ceko, & Slovakia sudah mengadakan jumpa husus utk membawa kebijakan husus terkait banjir imigran.
Negeri Uni Eropa berharap aturan terang yg mesti disepakati supaya puluhan ribu pengungsi yg masuk eropa disebar lebih merata.
Tapi kebijakan Parlemen terkini dari Hungaria membuahkan ketentuan kontroversial. Lewat Undang-undang yg baru disepakati, militer Hungaria diperbolehkan memakai peluru karet, gas air mata & senapan pelepas jaring buat menangani para pengungsi di perbatasan-perbatasan Hungaria. Miris!
Lantas hingga kapan kita berdiam diri pada bencana kemanusiaan pengungsi Suriah?
(CAL) img : gettyimages
0 Komentar