Ini Alasan Mengapa Negara Teluk Enggan Menerima Banjir Imigran Suriah

20.20
Imigran Suriah
Sepekan terakhir, publik dunia ramai membincangkan urusan kemanusiaan yg sedang melanda Timur Tengah & Eropa. Banjir imigran dari Suriah & sekian banyak negera Timur Tengah yang lain seketika menciptakan kewalahan negara-negara di benua biru. Lantas pertanyaan pula menyeruak, kala Eropa terhubung keran lebar bagi para imigran Suriah, kenapa negara-negara Teluk seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab dll terkesan malas buat menampung para pengungsi? Padahal dengan cara geografis, negara-negara Teluk berdekatan bersama Suriah & mempunyai ekonomi yg nomor satu kuat.
Lantas apa yg jadi argumen negeri teluk malas menerima banjir pengungsi Suriah?
Dikutip dari page CNN, satu orang pengamat Timur Tengah dari The Middle East Insitute, Zuhairi Misrawi menyampaikan argumen utamanya dari minimnya respons negeri teluk pada banjir pengungsi mungkin agung merupakan sebab ketidaksiapan.
Kenyataannya memang lah negara-negara tajir di semenanjung Arab miliki media hidup yg melimpah tetapi penduduknya cuma sedikit. Menjadi mereka tak siap utk menampung jutaan aliran pengungsi dari negara-negara yg sedang berkonflik seperti Suriah, Yaman, & Palestina.
Mengacu terhadap data dari komisi pengungsi bentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNHCR, hri ini ada kurang lebih 4 juta jiwa masyarakat Suriah yg terdampak perang di negaranya sesudah tentara militer berkonflik panjang dgn grup bersenjata ISIS. Lebih Kurang empat juta penduduk Suriah itu mengungsi ke lebih dari 100 negeri di semua dunia.
Dulu argumen ke-2 yakni dikarenakan peristiwa panjang negara-negara di semenanjung Arab yg benar-benar tak punyai budaya menerima pengungsi, seperti yg dikutip dari page CNN. Dalam sejarahnya, negeri Arab cuma sempat menerima pengungsi dari Palestina sesudah jutaan masyarakat Palestina tersingkir dari tanah mereka akibat pendudukan Israel kepada 1948.
Tapi argumen yg paling masuk akal & mampu menjawab kenapa jutaan gelombang pengungsi Suriah saat ini lebih pilih Eropa yang merupakan maksud pengungsian yaitu dikarenakan perlakukan orang Eropa & Amerika nyata-nyatanya benar-benar lebih baik & menarik kepada para pengungsi.
Data terakhir dari UNHCR menunjukkan sedikitnya ada 366 ribu imigran yg telah menyebrangi laut mediterania lewat Turki buat mencapai daratan Eropa Barat seperti Jerman.
Seperti yg ketahuan, Jerman benar-benar mempunyai daya tarik yg sangat kuat bagi para pengungsi korban konflik Suriah. Terakhir, di akhir Agustus 2015 dulu, Jerman mengakui sudah menampung lebih dari 18 ribu pengungsi! Angka yg luar biasa! Lebih dari 18 kali lipat dari jumlah pengungsi Rohingya yg ditampung Indonesia di Aceh.
Dikutip serta dari page CNN, Jerman jadi maksud pujaan sebab tiga pilar mutlak negeri Jerman ialah demokrasi kuat, histori panjang penerimaan imigran, & stabilitas ekonomi. Bahkan belum lama ini, pemerintah Jerman memutuskan utk menggelontorkan budget penambahan se besar 3 miliar euro buat negeri bidang & kota-kota dalam mengatasi pengungsi. Tidak cuma itu, pemerintah pun berencana mengeluarkan tiga miliar euro lagi buat tunjangan kesejahteraan pengungsi.
Pertanyaannya setelah itu, kapan Indonesia, negara dgn mayoritas muslim paling besar di dunia bisa membawa sikap seperti Jerman dalam menampung pengungsi korban konflik kemanusiaan?
(CAL)
img : Tempo.co
Previous
Next Post »
0 Komentar