Merenungi periode kemarau panjang di Indonesia, apabila menyaksikan ke belakang, setidaknya telah sejak Maret dulu kemarau kering nan tandus ini melanda negara. Sampai hri ini serta, kemarau masihlah berjalan, bahkan puncak panas teriknya diperkirakan belum dapat berlangsung sampai akhir Agustus kelak.
Seperti yg dikutip dari page Antaranews, Kepala Tubuh Meteorologi Klimatologi & Geofisika (Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika) Andi Eka Sakya menyebutkan El Nino sbg biang keladi panjangnya periode kemarau di Indonesia terhadap 2015 ini setidaknya dapat konsisten menguat & tetap menguat, & mencapai puncaknya dgn suhu temperatur tinggi tidak dengan curah hujan kepada dua bln ke depan, atau lebih kurang akhir Oktober.
Jikalau di bandingkan bersama gejala El Nino yg juga pernah melanda di thn dulu, periode kemarau kumplit bersama derita kekeringan di thn ini dapat lebih panjang fasenya. Imbasnya terang, awal masa hujan di musim iklim 2015/2016 bakal mengalami kemunduran.
Keadaan kemarau panjang yg lumayan mengkhawatirkan ini dengan cara segera memang lah disebabkan oleh gejala El Nino, yakni fenomena alam mengenai penyimpangan yg berlangsung terhadap suhu permukaan laut yg melebihi suhu harian biasanya di kawasan Samudera Pasifik yg luas kurang lebih Ekuator. Sebab suhu yg menghangat di wilayah Samudera Pasifik inilah yg meniupkan awan hujan menjauh dari wilayah Indonesia.
Sampai hri ini, El Nino tetap berada dalam level moderate, & diprediksi bakal tetap menguat disekitar wilayah kawasan Indonesia terutama di wilayah timur sejak mulai dari Agustus bahkan sampai Desember 2015!
Tetapi nyata-nyatanya, sepanjang Agustus sampai Desember th ini El Nino tidak cuma mengambil dampak kekeringan saja, El Nino serta memberikan efek mendinginnya suhu muka laut di sekian banyak wilayah Indonesia, seperti Sumatera bidang barat, Jawa sektor selatan, Sulawesi & Maluku bidang utara. Juga memberikan keberkahan positif bagi bagian kelautan disebabkan suhu muka laut wilayah Indonesia yg dingin maka bakal menambah komunitas ikan yg nantinya bakal meningkatkan tangkapan ikan.
Buat didapati, El Nino terang tidak serupa dgn aliran gelombang panas yg sedang ngetren melanda sekian banyak wilayah di Asia Tengah seperti Iran, Irak, Pakistan, & India. Buat gelombang panas di wilayah Asia umumnya disebabkan oleh angin kering & panas yg diboyong dari Perairan laut di semenanjung Arab. Sedangkan El Nino di Indonesia, berdampak kekeringan yg memperpanjang saat masa kemarau. Prakiraan lama ketika resiko bagi Indonesia berkisar 4- 5 bln.
Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika dalam rilisannya yg dikutip dari Antaranews mengemukakan gelombang panas di Asia Tengah lebih terkait dgn fenomena cuaca yg diindikasikan oleh kenaikan suhu lokal dengan cara signifikan jangka waktu singkat (3-7 hri).(CAL)
0 Komentar