Seperti yg publik Indonesia ketahui, negara ini sekarang ini sedang darurat kekeringan. Masa kemarau panjang bersama intensitas hujan yg teramat minim mengambil petaka di seluruhnya Propinsi. Tidak cuma kekeringan, kebakaran hutan pula semakin menambah penderitaan warga.
Tetapi di luar Indonesia, anomali cuaca yg amat sangat aneh menerjang Asia. Di ketika memanasnya Pasifik tropis memunculkan kekeringan di sektor timur, termasuk juga Indonesia yg sedang berada dalam kekeringan terpanjang & paling buruk sejak satu dekade terakhir. Periode hujan & badai tropis justru sudah meluluhlantakkan sekian banyak kota di Myanmar & China. Bahkan Bencana banjir bandang menenggelamkan kota-kota di daratan China.
Dengan Cara ilmu klimatologi, meteorologi, & geofisika, anomali cuaca yg amat aneh ini rata-rata memang lah alamiah, lantaran luasnya daratan Asia bersama beraneka macam dinamika cuacanya. Tapi seperti yg dikutip dari page National Geographic, kondisi ini jadi meningkat sebab pemanasan dunia & muncul peringatan bahwa situasi ekstrem ini bakal memburuk di hari esok.
Utk didapati, curah hujan yg ekstrem tertulis minggu tempo hari mengambil bencana banjir di jumlahnya negeri Asia Tenggara. Myanmar, Vietnam, & sekian banyak wilayah di Thaland. Tetapi di dikala yg bersamaan, di hri & hitungan jam yg sama bahkan di zonasi ketika yg tidak terpaut jauh sebahagian akbar wilayah Indonesia & Thailand sebelah utara dilanda kekeringan akut yg menguapkan habis air tanah.
Banyaknya ilmuwan sudah memberikan simpulan bahwa perubahan di Laut Pasifik segi Ekuator sudah mempengaruhi kondisi cuaca di sektor timur Asia Tenggara. Banjir di Thailand, Myanmar, Vietnam, & China dipengaruhi oleh Periode hujan selatan barat dari laut Arab melintasi sektor atas Samudra Hindia, maka menurunkan hujan di Asia Selatan & sebahagian Asia Tenggara.
Saat masa hujan dari laut Arab melintasi Asia Tenggara sektor utara, kondisi El Nino malah semakin memperburuk kemarau di Indonesia. selagi kondisi El Nino berjalan, air yg lebih hangat dari pasifik barat laut bergerak ke timur, maka wilayah tersebut mengalami air yg lebih sejuk. Dikutip dari paparan Tubuh Pengkajian & Aplikasi tehnologi(Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi) dalam page National Geographic, air yg lebih sejuk mengambil kondisi yg lebih kering di bidang timur Asia Tenggara – seperti yg berlangsung kini – tidak sama dgn air lebih hangat yg mampu menguap & memunculkan hujan. Setidaknya itulah yg berjalan & sebabkan kemarau panjang di Indonesia.(CAL)
0 Komentar