Terungkap, Tragedi Perang Suriah Memicu Meningkatnya Pernikahan Anak

19.02
Anak Perempuan Suriah
Tidak dapat dipungkiri, gejolak bencana baik bencana alam ataupun bencana akibat ulah manusia miliki beraneka ragam resiko jelek. Kematian, kerusakan harta benda, bahkan sampai rusaknya tatanan sosial di warga. Dalam keadaan darurat bencana alam ataupun bencana sosial seperti perang, segala aturan hidup ditabrak demi konsisten berlangsungnya kehidupan ditengah gejolak derita. Seperti kenyataan yg waktu ini berjalan di tanah Suriah, wilayah konflik yg telah sekian th berada dalam kecamuk perang tidak berkesudahan. 

Dilansir dari page CNN Indonesia, suatu group yg digawangi oleh pemerhati urusan wanita di London baru-baru ini mengeluarkan pendapat yg tragis terkait urusan efek bencana alam & perang kepada kehidupan manusia, khususnya kepada wanita & anak umur dini. Menurut simpulan riset mereka, tingkat pernikahan pada anak umur dibawah usia sudah meningkat amat dratis dalam keadaan kecamuk perang di Suriah & Yordania. Mereka menonton serentak bersama mata kepala sendiri sekian banyak kasus pernikahan anak nyata berlangsung & berlipat ganda di area kamp pengungsian korban perang Suriah. 

Sementara itu, menurut catatan yang laintidak sedikit keluarga miskin di Bangladesh yg hasilnya pilih menikahkan anak wanita mereka sebelum memasuki umur yg layak utk mengantisipasi efek mematikan bencana alam & kemiskinan. Bagi sebahagian akbar masyarakat Bangladesh, dgn menikahkan anak perempuannya, ada barangkali si anak dapat di bawa bertolak oleh suaminya, menjauh dari bisa jadi kemiskinan & bencana alam yg tidak jarang berjalan di Bangladesh & sekitarnya. 

Dikutip dari lansiran CNN, menurut Lakshmi Sundaram, direktur eksekutif Girls Not Bride, faktanya sangat sering situasi darurat yg berjalan dalam keadaan bencana & perang seperti dalam perang Suriah bakal jadi pemicu terakhir ortu si anak wanita buat menikahkan gadisnya di umur belasan thn utk menghindari kesusahan hidup. 

Komune Girls Not Bride menghimpun data dari seluruhnya dunia yg menunjukkan kenyataan mengejutkan. Jelasnyatiap-tiap tahunnya ada lebih dari 15 juta wanita di semua dunia yg terpaksa dinikahkan oleh orang tuanya sebelum memasuki umur 18 thn. Alasannya ialah lantaran terhimpit situasi bencana alam & keadaan perang, khususnya Perang Suriah. Konflik di Suriah yg telah berjalan lebih dari 4 th sudah menyumbang sangat banyak angka pernikahan wanita terhadap umur dini. 

Apa dampaknya seandainya gadis wanita yg belum lumayan usia dipaksa dinikahkan oleh orang tuanya? Dengan Cara cepat anak-anak gadis itu bakal kehilangan periode mungil, kehilangan peluang utk mendapat pendidikan, peluang buat jadi apapun yg mereka cita-citakan. 

(cal) 

img : bbc.co.uk
LetsHelpSyria
Previous
Next Post »
0 Komentar