Indonesia darurat asap. Pendapat itu tidak mampu dielak lagi sedang jadi trending topic di sebahagian gede forum-forum lingkungan. Bencana kabut asap yg mengepung wilayah Indonesia sektor Sumatera & Kalimantan ialah bencana yg amat berdampak tidak baik bagi keadaan atmosfer bumi & lingkungan dengan cara total. Tidak Sedikit pihak memprediksi, kabut asap dari Indonesia selagi sekian banyak bln terakhir telah meyumbang karbondioksida kepada fokus yg amat sangat ekstrem. Tidak kurang dari 600 juta ton karbon dioksida sudah dilepaskan akibat kebakaran hutan di Indonesia sewaktu sekian banyak bln terakhir. Bila di bandingkan, 600 juta ton karbondioksida merupakan jumlah emisi yg dikeluarkan Jerman tatkala 1 thn.
Sampai hri ini, kabut asap yg menyelimuti Indonesia telah terjadi sewaktu 6 bln. Dampaknya serta sudah meluas mengepung enam Propinsi di Pulau Kalimantan & Pulau Sumatera. Walau segala upaya maksimal sudah diusahakan, tetapi bencana kabut asap belum pula menghilang. Tiap harinya jutaan warga ingin tidak ingin mesti menghirup resiko bahaya dari pekatnya kabut asap. Lebih-lebih di Kota Palangkaraya, belum lama ini Indeks Standar Pencemaran Hawa (ISPU) Kota Palangkaraya telah menyentuh level 4 kali lipat dari level paling berbahaya, ISPU di Palangkaraya sempat menembus angka 2.300. Padahal level paling berbahaya ada di angka 500.
Dilansir dari page CNN Indonesia, data paling baru rilisan Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan jarak pandang di Palangkaraya cuma berkisar di angka 100 m. Padahal di Kota lain di Pulau Kalimantan yg pula terpapar kabut asap, jarak pandang tetap ada di angka 1.000 m di Pontianak, 400 m di Sintang, & 800 m di Ketapang.
Sedangkan jarak pandang di kota-kota terdampak kabut asap di Sumatera ada di angka 500 m utk Pekanbaru & Jambi, & 700 m buat Kota Palembang. Padahal dalam situasi normal tidak dengan kabut asap, jarak pandang dapat tembus lebih dari 9999 m.
Lantas macam mana informasi terakhir keadaan Indeks Standar Pencemaran Hawa di Kalimantan & Sumatera? dikutip dari pendapat Kepala Pusat Data, Kabar, & Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho dalam lansiran CNN Indonesia menyebut ISPU di Kota Palangkaraya masih yg ter buruk di Indonesia. Palangkaraya ada di angka umumnya 983 ugr/m3, Pontianak di angka 275 ugr/m3, Pekanbaru 380 ugr/m3, Jambi 504 ugr/m3, Palembang 391 ugr/m3, & Medan 166 ugr/m3.
Berdasarkan data di atas, terang bahwa Kota Palangkaraya berada dalam jenis 2 kali lipat di atas ambang batas hawa yg amat tak sehat. Suatu kenyataan ironis bagi masyarakat Ibukota Kalimantan Tengah itu. Saat bermacam sarana di tanah air ramai-ramai mengabarkan mengenai kabut asap di Pekanbaru, Riau. Kota Palangkaraya bersama indeks standar pencemaran hawa sangat buruk se Indonesia semakin tenggelam dalam kepungan bencana kabut asap.
Hingga kapan kita berdiam diri kepada kenyataan kepungan kabut asap yg menyiksa saudara kita di Sumatera & Kalimantan?
(cal)
img : @hunggul_budi
0 Komentar