Di antara riuhnya pertumbuhan kota-kota di seluruh dunia, perubahan yang terjadi di sebuah Kota hanya bisa membawa dua kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah membuatnya semakin nyaman dan layak huni, dan kemungkinan kedua adalah membuatnya semakin muram, jauh dari kata layak untuk ditinggali.
Tentu, semua umat manusia ini berharap dapat menempati sebuah rumah dan lingkungan kota yang nyaman dengan berbagai macam pertimbangan. Kenyamanan sebuah tempat tinggal, baik itu rumah maupun kota yang melingkupinya, setidaknya secara umum dipengaruhi oleh tiga pertimbangan, yaitu oleh lingkungan sekitar, kondisi sosial, dan juga faktor tingkat ekonomi maupun kesejahteraan di tempat tersebut.
Seperti yang dikutip dari portal berita CNN, sebuah lembaga multinasional Economist Intellegence Unit (EIU) meluncurkan kembali data terbaru tentang peringkat kota-kota idaman paling layak huni di dunia. Kota-kota yang dipilih EIU adalah gambaran umum sebuah kenyamanan dan kemanan maksimal yang setiap harinya dirasakan oleh penduduknya.
Pemberian peringkat ini didasarkan pada rangkuman umum kondisi infrastruktur yang berkembang dengan baik, sistem kesehatan yang menjamin secara penuh bagi masyarakanya, hingga pada kondisi keamanan yang tercermin pada tingkat pembunuhan dan perampokan yang rendah.
Uniknya, peringkat yang dirilis EIU ini sekaligus sebagai riset seberapa jauh perubahan haya hidup dan perkembangan teknologi infrastruktur maupun teknologi yang menunjang keseharian manusia membawa pengaruh terhadap sebuah kota.
Dari 140 kota di seluruh dunia yang disurvei, menunjukkan data yang menyebutkan bahwa rata-rata angka kenyamanan hidup di kota di seluruh dunia berkurang satu persen setiap tahunnya. sedangkan skor untuk kondisi stabilitas keamanan rata-rata secara umum menurun sebesar 2,2 persen.
Berikut adalah posisi lima besar kota-kota paling layak huni dan memiliki kenyamanan tertinggi yang diterima oleh penduduknya, yaitu:
- Melbourne, Australia
- Wina, Austria
- Vancouver, Kanada
- Toronto, Kanada
- Adelaide, Australia
Sedangkan lima kota terbawah untuk nilai kenyamanan dan layak huni paling rendah disandang oleh kota-kota berikut:
- Tripoli, Libya
- Lagos, Nigeria
- Port Moresby, Papua Nugini
- Dhaka, Bangladesh
- Damaskus, Suriah
Melihat statistik tersebut, dimanakah posisi Kota Jakarta? jika dilihat dari mata awam, kenyamanan Kota Jakarta telah jauh merosot setidaknya sejak 1 abad terakhir. Padahal dahulunya, kenyamanan Batavia yang dirancang oleh Belanda ini tak ubahnya Kota Amsterdam maupun Rotterdam. Dengan kali-kalinya yang bersih dan besar, serta warga Kotanya yang tertib dan disiplin karena kebanyakan adalah didikan maupun keturunan Eropa. Namun kini, pembangunan Jakarta yang sangat amat tidak terkontrol menjadikan Jakarta sama sekali tak layak huni. Kemacetan, jaminan kesehatan yang sama sekali tak menjamin, angka kriminalitas tinggi, hingga bencana banjir karena pembangunan yang sudah sangat menggurita.
Kondisi ini menjadikan Jakarta ada di peringkat ke 56, dibawah Bangkok, Bogota, Mumbai, Kuala Lumpur, dan New Delhi.
Pertanyaannya, mungkinkah Jakarta bisa menjadi kota layak huni puluhan tahun ke depan?
(CAL)
img : Wikipedia
0 Komentar