Berdasar pada data terakhir yang dirilis oleh Departemen Kesehatan Korea Selatan, 41 orang warga Korea positif terjangkit Virus Mers. Data ini seperti yang dikutip dari laman CNN merupakan angka kasus MERS terbesar setelah MERS diketahui pertama kali di Negara Arab Saudi.
Kala sebagian besar komunitas Asia sedang berpacu rasa kemanusiaan menghimpun asa untuk pengungsi Rohinya, muncul sebuah ancaman baru yang mengintai urusan masyarakat Asia. Adalah bencana wabah virus MERS atau Middle East Respiratory Syndrome. Sebuah virus yang menjangkiti saluran pernafasan yang awalnya mewabah di negara bagian Timur Tengah, namun kini sudah menjalar dan menjadi momok menakutkan bagi warga Asia, khususnya Korea Selatan. Laporan terakhir menyebutkan, sedikitnya 4 warga Korea Selatan positif tewas karena Virus Mers, sedangkan 1500 orang sudah dikarantina karena diduga ikut terjangkit virus berbahaya ini.
Virus MERS di Korea Selatan mewabah demikian cepat, saat ini kurang lebih sudah 900 sekolah diliburkan oleh Pemerintah setempat untuk mengantisipasi dampak lebih buruk dari Virus yang tergolong sebagai Corona Virus ini, seinduk dengan virus SARS.
Persebaran virus MERS yang kian masif di Korea Selatan ini nyatanya memang menjadi sesuatu yang tak diduga sebelumnya. Korea Selatan adalah satu dari sekian negara di Asia yang menaruh perhatian terhadap kesehatan pada level yang canggih dan modern. Namun tetap saja, dibalik segala teknologi kesehatan canggih yang diusung Korea, hanya butuh waktu tak lebih dari sebulan, virus MERS dapat menjalar signifikan ke penjuru Korea Selatan.Virus MERS secara mudah dapat dikenali melalui gejalanya yang berupa serangan dingin dan gangguan pada sistem respiratori. Namun angka kematian MERS yang terjadi belakangan ini disertai pula oleh adanya gejala penyakit lain yang sudah diderita sebelumnya oleh pasien terjangkit MERS. Munculnya virus Corona dalam tubuh pasien yang menderita asma dan penyakit Paru-paru kronis akan semakin melemahkan, dan berujung pada kematian. Seperti beberapa kasus yang terjadi di Korea Selatan belakangan ini.
Berdasarkan
pada catatan WHO, MERS disebabkan oleh Coronavirus, kelompok virus yang
serupa dengan SARS. Namun virus MERS kali ini adalah virus yang berbeda
dari kebanyakan virus yang pernah ditemukan sebelumnya pada manusia.
Awalnya, MERS diketahui berasal dari hewan unta di Qatar dan kelelawar
di Arab Saudi.
Waspada terhadap MERS dapat dimulai dengan mengindari kontak dari pasien terjangkit MERS, karena MERS menyebar melalui kontak dalam jarak dekat. Ciri-ciri utama yang dikhawatirkan terjangkit MERS adalah gejala kesulitan pernapasan yang ekstrim, disertai dengan gejala demam, lemas, batuk.
Jika Anda pernah mengunjungi wilayah Timur Tengah, tak terkecuali setelah melakukan ibadah Umrah dalam beberapa bulan terakhir, segera periksakan kesehatan pernafasan, gunakan vaksin Influenza dan anti meningitis, pastikan selalu menjada kebersihan setiap waktu. Kejadian MERS di Korea Selatan setidaknya menjadi refleksi, di sebuah negara dengan tingkat kesehatan yang sudah sangat maju sekalipun, Corona Virus ini dapat menjadi momok yang amat menakutkan. (ijal)
Sumber
Waspada terhadap MERS dapat dimulai dengan mengindari kontak dari pasien terjangkit MERS, karena MERS menyebar melalui kontak dalam jarak dekat. Ciri-ciri utama yang dikhawatirkan terjangkit MERS adalah gejala kesulitan pernapasan yang ekstrim, disertai dengan gejala demam, lemas, batuk.
Jika Anda pernah mengunjungi wilayah Timur Tengah, tak terkecuali setelah melakukan ibadah Umrah dalam beberapa bulan terakhir, segera periksakan kesehatan pernafasan, gunakan vaksin Influenza dan anti meningitis, pastikan selalu menjada kebersihan setiap waktu. Kejadian MERS di Korea Selatan setidaknya menjadi refleksi, di sebuah negara dengan tingkat kesehatan yang sudah sangat maju sekalipun, Corona Virus ini dapat menjadi momok yang amat menakutkan. (ijal)
Sumber
0 Komentar