Patahan Cimandiri dan Ancaman Gempa Bumi di Jawa Barat

21.30

cimandiri-sesar
Nama Sesar Cimandiri atau Patahan Cimandiri mungkin tak setenar Sesar Opak yang menjadi penyebab utama bencana gempa bumi dahsyat yang mengguncang Yogyakarta 2006 silam. Lantas apa itu Sesar Cimandiri? Seberapa besar dampaknya bagi risiko bencana gempa bumi di Pulau Jawa bagia barat?
Sesar Cimandiri, adalah sebuah patahan yang garis patahannya memanjang dari barat ke timur wilayah Sukabumi bagian selatan. Bentuk morfologinya terekam dalam bentangan Teluk Pelabuhan Ratu hingga selatan Kota Sukabumi berupa kelurusan sepanjang lembah Cimandiri. Jejak patahan sesar ini memang belum dikaji lebih dalam, namun potensi dan risiko terburuknya akan ancaman bencana gempa bumi tetap harus diwaspadai.
Para peneliti mengindikasikan bahaya risiko bencana gempa bumi sepanjang jalur patahan Cimandiri ini. Melihat catatan sejarah kebencanaan gempa bumi yang terjadi sejak awal abad 19 menunjukkan bahwa Sesar Cimandiri bertanggung jawab terhadap gema bumi Pelabuhan Ratu (1900), gempa bumi Cibadak (1973), gempa bumi Gandasoli (1982), gempa bumi Padalarang (1910), serta gempa bumi Sukabumi (2011)
Menurut penelitian awal yang dirilis oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pada 2006, Sesar Cimandiri terbagi dalam lima segmen, yaitu segmen 1 antara Cimandiri Pelabuhan Ratu-Citarik, Segmen 2 Citarik-Cadasmalang, segmen 3 Ciceureum-Cirampo, segmen 4 Cirampo-Pangleseran, dan segmen 5 Pangleseran-Gandasoli.
Pergerakan sesar ini tercatat bergerak 4 hingga 6 mm per tahun dengan bentuk patahan yang bergeser ke kiri (left lateral). Pergeseran sesar yang bergerak ke arah samping ini untungnya hanya berpotensi menimbulkan bencana tsunami dalam skala kecil, mengingat salah satu penyebab utama bencana tsunami adalah pergerakan sesar naik/mengarah ke atas.
Terkait dengan ancaman bencana gempa bumi di Jawa Barat, Sesar Cimandiri memiliki risiko pergerakan dengan sesar Lembang. Pakar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawidjaja seperti yang dikutip dari laman Bandung.eu mengatakan bahwa ada ancaman gempa besar mengguncang cekungan Bandung apabila terjadi pergerakan besar di Sesar Cimandiri dan Sesar Lembang.
Sesar Lembang adalah sebentuk patahan lain yang mengisi aktivitas seismik di wilayah Jawa Barat. Sesar lembang jika dijelaskan secara sederhana adalah patahan akibat tubrukan antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia yang menjajar dari wilayah Cisarua, Bogor hingga ke Gunung Manglayang di wilayah Bandung Utara.
Tampak muka sesar Lembang dapat dideteksi dari bentuk tebing batu yang berdiri kokoh di kawasan Bandung Utara. Tebing yang sekarang menjadi lokasi wisata Bandung Utara ini sejatinya adalah sebuah patahan lempeng bumi. Dapat bergerak kapanpun bahkan bersamaan dengan pergerakan Sesar Cimandiri di Sukabumi dan memicu ancaman gempa bumi skala besar di sebagian kota Jawa Barat: Sukabumi, Bogor, Bandung, dan Cimahi. (ijal)
Sumber
Previous
Next Post »
0 Komentar