Rentetan
bencana alam yang terjadi di muka bumi dapat dijelaskan sebagai bencana
gempa bumi, bencana tsunami, bencana gunung meletus, bencana tanah
longsor, dll.
Bencana tersebut jamak terjadi di beragam belahan bumi.
Namun rupanya, tak selamanya bencana yang mematikan dapat dijelaskan
secara ilmiah.
Ada beberapa kejadian akibat tingkah pola alam yang baru
pertama kali terjadi, hingga saat ini masih diperdebatkan oleh para
ilmuwan terkait keunikan faktor penyebab atau pemicunya,.
Berikut adalah dua bencana alam mematikan yang amat jarang terjadi, bahkan baru pertama kali ini terjadi di dunia.
Bencana aneh 1883, ledakan suara keras yang terdengar hingga ribuan kilometer
Kalender
menunjukkan angka 27 Agustus 1883. Kala itu peradaban di belahan bumi
manapun sedang memasuki posisi baru di zaman menjelang Industrialisasi.
Banyak penemuan-penemuan baru yang mengubah kultur dan cara hidup
masyarakat. Namun di pagi itu, terdengar sebuah suara ledakan amat keras
yang mengagetkan kurang lebih 50 titik lokasi di beragam belahan bumi.
Suara paling keras yang pernah tercatat dalam sejarah umat manusia di
zaman modern. Titik suara kemudian diketahui berasal dari bencana
letusan gunung berapi Krakatau. Bencana yang merobek pulau di Selat
Sunda, meledakkan dan menghilangkan seketika Gunung Krakatau. Suara luar
biasa dahsyat tersebut terdengar ke barat hingga 2.000 kilometer di
Pulau Andaman, ke timur hingga 3.200 kilometer di Papua New Guinea dan
Australia Barat, bahkan hingga menjangkau 5.000 kilometer di barat
Samudera Hindia. Fenomena aneh suara dahsyat Krakatau yang memecahkan
gendang telinga sebagian besar penduduk Banten dan Batavia ini setelah
diselidiki ternyata akibat fluktuasi tekanan udara. Suara ledakakkan
Krakatau yang demikian dahsyat memuntahkan udara bertekanan tinggi yang
begitu kuat ke udara. Gelombang suara Krakatau ini diprediksi merambat
lebih dari 2 kali kecepatan suara, sekitar 2.5 mach, atau 2500
kilometer/jam!
Danau Nyos, Kamerun Tahun 1986
Peristiwa
aneh terjadi di pelosok tanah negeri Kamerun pada tahun 86. Kala itu,
bulan Agustus 1986 hampir seribu delapan ratus orang tewas, ribuan
ternak mati seketika. Namun sama sekali tak ada tanda-tanda penyakit,
racun, ataupun bentuk pemicu kematian lain yang menyebabkan ribuan
kehidupan di sekitar Danau Nyos mati mendadak. Setelah diusut lebih
jauh, ternyata ditetapkan bahwa Danau Nyos yang berada di kawah gunung
berapi yang sudah tak aktif adalah penyebab utama kematian mendadak
tersebut. Kala itu, diceritakan bahwa penduduk yang tinggal di desa
sekitar danau Nyos mendengar suara gemuruh di dalam danau. Zat berbusa
terlihat muncul dan meletus dari dalam danau dan kemudian membentuk awan
putih besar. Awan tersebut kemudian bertumbuh hingga tinggi lebih dari
100 meter. Awan kemudian mengarah ke desa sekitar, dan seketika membuat
penduduk kehilangan kesadaran, dan kemudian tewas. Setelah sekian tahun
diselidiki, ternyata terjadi peristiwa Letusan Limnic dari
dalam danau. Letusan ini amat jarang terjadi, akibat dari konsentrasi
karbon dioksida (CO2) yang amat jenuh di dalam danau, dan kemudian
meletus. Awan karbon dioksida inilah yang mencekik satwa dan manusia di
sekitar danay Nyos. 1800 orang tewas seketika. Bencana ledakan danau
Nyos ini secara sederhana dapat dijelaskan pada “letusan” karbon
dioksida di dalam sekaleng minuman soda yang baru dibuka.(ijal)
Sumber
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar