Tuntutan Masyarakat Desak Pemerintah Tuntaskan Bencana Darurat Asap Riau

21.12
Kabut Asap Riau
Sampai hri ini, bencana kabut asap tetap jadi momok menakutkan yg belum pun tuntas. Tiap harinya, jutaan penduduk pesisir Timur Sumatera khususnya Riau & Jambi mesti berjibaku bersama sesaknya napas akibat kabut asap.
Demi mengurangi derita yg dirasakan masyarakat, Tim Disaster Emergency and Relief Management (DERM) Tindakan Segera Tanggap (ACT) bergerak dengan Tubuh Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kampus Riau (UNRI), Forum Silaturrahmi Dinas Dakwah kampus(FSLDK) Riau, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), & Ummah, utk menggelar tindakan damai terhadap Rabu (7/10).
Tindakan itu harapnnya dapat mengemukakan aspirasi warga utk mendesak Pemerintah supaya lebih sigap dalam menuntaskan bencana asap yg justru malah makin parah.
Terhadap minggu perdana Oktober ini, Tim DERM-ACT sudah membangun Pos Komando (Posko) Penanganan Darurat Asap Riau. Darurat asap di Riau ditetapkan pasca Indeks Standar Pencemaran Hawa berada dalam tipe amat berbahaya sewaktu berhari-hari lamanya di Riau.
“Kami telah mengakses Posko di Riau & Jambi. Tindakan damai bertema Indonesia Darurat Asap serta bakal dilakukan simultan di sebanyak kota terdampak kabut asap ini,” terang Kusmayadi, komandan DERM-ACT terhadap ACTNews, Selasa (6/10).
Serasi bersama gagasan, perbuatan damai bakal dilangsungkan di kira kira Jl.Sokarno Hatta, Kelurahan Delima, Kecamatan Kasep, Kota Pekanbaru, Riau.
“Kami mengharapkan warga beri dukungan perbuatan ini & gugatan damai bakal mendorong pemerintah lebih sigap lagi menanggulangi bencana yg berkepanjangan,” menurutnya.
Kusmayadi mengkritik kiat penanggulangan bencana kabut asap tampak amat sporadis, tak sistematis. Terbukti bencana asap tidak serta menyusut, malah makin parah.
“Pendekatan penanganan bencana terkesan cuma utk mengurangi kepanikan penduduk, tak menyeluruh,” tambahnya.
ACT sendiri sudah jalankan perbuatan distribusi pertolongan utk warga berupa pertolongan ribuan masker. Tetapi, dipercaya Kus, tindakan tersebut teramat tak memadai, dikarenakan cuma bagaikan menutupi bersama plester terhadap luka yg gede.
Langkah-langkah lebih komprehensif oleh negeri bersama dibantu warga butuh serta-merta dilakukan utk mengobati dengan cara menyeluruh “luka” agung itu, adalah beberapa ratus titik kebakaran hutan yg menyebar di Jambi & Riau. Gimana serta bencana asap hampir berlangsung tiap-tiap thn, tapi belum ada langkah-langkah kebijakan dari Pemerintah yg efektif mencegah berulangnya bencana asap ini.
Sekali lagi Kusmayadi menegaskan, macam mana serta pemerintah-lah yg miliki sumberdaya, miliki tentara & piranti tempurnya, ada aparat Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dgn sebanyak aparat Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Kami sbg sektor penduduk sipil, siap bergabung meringankan pemerintah menanggulangi bencana ini,” tandas Kusmayadi.
Dalam perbuatan damai besok Perbuatan Indonesia Darurat Asap, Tim DERM-ACT dgn hal Instansi lain pun penduduk, bakal mengatakan aspirasinya, berikut merupakan 4 tuntutan aspirasi warga desak pemerintah tuntuskan bencana kabut asap :
1. Mula-mula, upaya pemerintah mesti lebih keras lagi mengatasi kabut asap yg hingga saat ini belum kunjung tuntas, termasuk juga mengumpulkan segenap hal penduduk Indonesia dalam penanggulangan darurat asap di tiap-tiap kabupaten/kota terdampak kabut asap, juga menyiapkan alat memadai buat itu.
2. Ke-2, melibatkan pihak-pihak yg terkait bersama kegiatan bisnis di wilayah yg memicu kabut asap akibat kebakaran di atasnya, diwajibkan mengerahkan sumberdayanya menanggulangi kabut asap yg membahayakan kesehatan ini.
3. Ke-3, pemulihan lahan yg terbakar yg sudah mengakibatkan kemandulan lahan. Tidak dapat dipungkiri, kebakaran hutan yg berlangsung di Riau & Jambi amat sangat agung, luas & lama waktunya, jadi kewajiban perusahaan & pihak-pihak lain yg memicu kebakaran & kabut asap di Sumatra & Kalimantan. Nantinya pemulihan hutan yg terbakar dalam pengawasan representasi penduduk sipil Indonesia.
4. KEEMPAT, penanggulangan kabut asap yg belum berdampak signifikan dari Pemerintah Indonesia pun & tak kunjung diumumkannya pihak yg terlibat, mampu jadi argumen warga ajukan class action, gugatan terhadap pemerintah sebab tak cepat menindak tersangka timbulnya bencana asap, bersama sebanyak kompensasi tepat yg diharapkan rakyat korban kabut asap.(cal) img : greenpeace
Previous
Next Post »

1 komentar

  1. Tetap semnagat Komandan Kusmayadi...
    Kerja adalah ibdah, inshaallah pekerjaan Komandan dicata sebagai Amal Ibadah Aamiin..Allahuma Aamiin..

    BalasHapus