Gunung Raung, gunung berapi yang cukup aktif gejala vulkaniknya selagi beberapa tahun terakhir, kini kembali bergejolak. Tercatat sejak Senin (29/6/2015) pukul 09.00 WIB, Gunung Raung yang berada di perbatasan Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang, dan Jember Provinsi jatim kembali dioptimalkan statusnya dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) jawa timur juga sebagai Lembaga negara yang memiliki peranan dan tanggung jawa kepada aktivitas kebencanaan di jatim, termasuk Gunung raung telah memetakan tiga daerah terdampak letusan Gunung Raung, tiga daerah yang berpotensi mengalami risiko letusan gunung api Raung yakni Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember. Jumlah jiwa yang terancam mencapai lebih kurang 139. 382 jiwa. masing-masing sejumlah 115.878 jiwa di Banyuwangi, 1.836 di Bondowoso, dan 21.668 di Jember.
Seperti yang dilansir dari laman Natinal Geographic, di Banyuwangi, potensi terdampak ada 18 desa di lima kecamatan, Bondowoso di empat desa di dua kecamatan, sementara di Jember ada di tiga desa di satu kecamatan.
Letusan Gunung Raung bertipe strombolian. Ciri-ciri letusan strombolian yaitu letusannya kecil namun terus-menerus mengeluarkan material pijar. selama ini letusan Gunung Raung sanggup diprediksi melalui beragam tanda-tanda aktivitas permulaan yang adalah keluarnya cahaya api, tingginya kegempaan, suara gemuruh, dan adanya embusan asap. Cahaya api dan embusan asap yang tampak diperkirakan merupakan lontaran material pijar.
Dalam pengamatan visual, nampak Gunung Raung mengeluarkan semburan api yang kelihatan dengen jelas dari area pusat pengamaan Gunung Api di Kabupaten Banyuwangi. Tercatat dalam bentuk grafis, seismisitas gunung pun mengalami peningkatan yang cukup agung dengan tremor yang makin tinggi amplitudo atau getarannya, rata rata tremor tercatat 21 mili m dari sebelumnya yang hanya berada di sekitar angka 10 mm.
BPBD telah memberikan imbauan kepada penduduk kira kira di tiga daerah yang paling kemungkinan terdampak letusan untuk konsisten slow dan tidak gegabah dalam mencerna informasi lebih kurang kerawanan Gunung Raung.
Sejak pekan(28/6) dahulu, Gunung yang menjullang setinggi 3.332 mdpl di perbatasan Bondowoso, Banyuwangi, dan Jember itu naik status dari waspada menjadi Siaga. Dentuman keras terdengar hingga sejauh radius 20 kilometer yang dihasilkan Gunung Raung di minggu tengah tengah malam pekan lalu menjadi peringatan awal. Dapur magma di bawah Gunung Raung sedang bergejolak menyesuaikan posisinya terhadap keseimbangan alam.
Manusia yakni kecil dan tak berdaya di antara dahsyatnya risiko bencana yang mengintai Indonesia. Ada baiknya di 10 hari ke dua bulan Ramadhan ini kita memperbanyak memohon ampunan pada Allah SWT biar terhindar dari segala bentuk bencana buruk.
(CAL)
0 Komentar