Bagaimanakah rasa bahagia & excited yg Kamu rasakan menjelang berakhirnya Bln Ramadhan? ramadhan memang lah semestinya medan peperangan yg Allah memberi bagi tiap-tiap umat Muslim di seluruhnya dunia. Ramadhan jadi momentum “peperangan” atas musuh paling besar umat manusia yg justru berada dalam diri sendiri : udara nafsu.
Sesudah nyaris sebulan penuh melaksanakan kontrol & pembatasan ketat kepada gejolak nafsu yg terkadang melenakan, kemeriahan menyongsong lebaran atau idul fitri pula mulai sejak terasa. Tidak Sedikit keberkahan & kenikmatan yg nyata tercipta di 10 hri terakhir bln ramadhan. Tidak Cuma nikmat akhirat & nikmat kebaikan atau pahala yg berlimpah dilipatgandakan oleh Allah SWT, 10 hri terakhir menjelang idul fitri serta mengambil kebahagiaan duniawi. Bagi segelintir Muslim yg beruntung sudah mempunyai pendapatan konsisten, menjelang lebaran yakni masa-masa krusial dimana di satu segi pemasukan rezeki sedang berlimpah sebab ada bonus dari pemerintah & perusahaan swasta pada para pekerjanya dalam wujud Tunjangan Hri raya, tapi di sudut lain, pengeluaran serta sedang mengalir deras menunggu buat di belanjakan.
Tidak bakal dipungkiri bermacam macam kepentingan menjelang berakhirnya ramadhan dapat membengkak drastis. Seluruh keperluan seakan berkompetisi utk dipenuhi. Seandainya tidak cerdas & lalai dalam mengelola keuangan menjelang idul fitri, sehingga bencana keuangan dapat melanda dalam sekian banyak disaat ke depan.
Berikut yakni tipe kelalaian fatal yg menyebabkan keuangan menjelang idul fitri justru semakin dapat minus & tidak terkendali
1. Tak ada persiapan tabungan ramadhan
Nyaris dijamin penduduk di Indonesia tidak mempunyai konsep jangka panjang yg matang dalam mempersiapkan hadirnya bln ramadhan & datangnya lebaran. Padahal ramadhan itu telah tentu datangnya tiap th, tetapi kemungkinan ga ada pos keuangan husus dalam tabungan yg dipersiapkan utk mengantisipasi kepentingan tatkala ramadhan & lebaran. Semestinya sebelum datangnya ramadhan anda sanggup mengelola & perhitungkan keperluan apa saja yg bakal di beli selagi ramadhan.
Nyaris dijamin penduduk di Indonesia tidak mempunyai konsep jangka panjang yg matang dalam mempersiapkan hadirnya bln ramadhan & datangnya lebaran. Padahal ramadhan itu telah tentu datangnya tiap th, tetapi kemungkinan ga ada pos keuangan husus dalam tabungan yg dipersiapkan utk mengantisipasi kepentingan tatkala ramadhan & lebaran. Semestinya sebelum datangnya ramadhan anda sanggup mengelola & perhitungkan keperluan apa saja yg bakal di beli selagi ramadhan.
2. Tidak ada hitung-hitung keperluan
Waktu telah masuk bln ramadhan, & duit utk keperluan telah dipegang, umumnya kita tidak ada persiapan buat perhitungkan dengan cara detil pengeluaran & pendapatan. Padahal perhitungan yg matang kira kira kepentingan apa saja yg mesti dipenuhi di bln ramadhan mampu menekan belanja keperluan yg berlebih yg hasilnya mubazir. Sesudah selesai menghitung pengeluaran keperluan ramadhan, tambahkan sedikit dana tak terduga utk meminimalisasi kekurangan & mengantisipasi harga kepentingan pokok.
Waktu telah masuk bln ramadhan, & duit utk keperluan telah dipegang, umumnya kita tidak ada persiapan buat perhitungkan dengan cara detil pengeluaran & pendapatan. Padahal perhitungan yg matang kira kira kepentingan apa saja yg mesti dipenuhi di bln ramadhan mampu menekan belanja keperluan yg berlebih yg hasilnya mubazir. Sesudah selesai menghitung pengeluaran keperluan ramadhan, tambahkan sedikit dana tak terduga utk meminimalisasi kekurangan & mengantisipasi harga kepentingan pokok.
3. Tak menyisihkan duit THR
Ini ialah masalah kronis yg sangat sering berjalan. Bonus THR yg melimpah umumnya dapat membutakan mata. Condong dapat dihabiskan seutuhnya sebelum lebaran tiba. Padahal setidaknya butuh menyisihkan kira kira 30% duit THR utk persiapan keperluan sesaat sesudah lebaran.
Ini ialah masalah kronis yg sangat sering berjalan. Bonus THR yg melimpah umumnya dapat membutakan mata. Condong dapat dihabiskan seutuhnya sebelum lebaran tiba. Padahal setidaknya butuh menyisihkan kira kira 30% duit THR utk persiapan keperluan sesaat sesudah lebaran.
4. Terlampaui konsumtif, membeli apa saja yg diharapkan, bukan yg dibutuhkan.
Tidak Hanya bln keberkahan, ramadhan nyatanya identik serta bersama bln “diskonan”. Seluruh pusat perbelanjaan memangkas jauh harga pokoknya. Menciptakan mata tiap-tiap calon kastemer jadi liar tak terkontrol. Seluruh barang serba baru, pakaian baru, sepatu baru, celana baru, sarung baru, hijab baru. Padahal tak seluruhnya barang itu dibutuhkan, cuma sekadar di harapkan.
Tidak Hanya bln keberkahan, ramadhan nyatanya identik serta bersama bln “diskonan”. Seluruh pusat perbelanjaan memangkas jauh harga pokoknya. Menciptakan mata tiap-tiap calon kastemer jadi liar tak terkontrol. Seluruh barang serba baru, pakaian baru, sepatu baru, celana baru, sarung baru, hijab baru. Padahal tak seluruhnya barang itu dibutuhkan, cuma sekadar di harapkan.
Nah itulah sekelumit problem fatal yg jadi penyebab mutlak “bangkrut” nya keuangan di bln ramadhan sampai menjelang lebaran. Jangan Sampai hingga rumitnya urusan duit, dunia, & harta mengganggu khusyunya ibadah & keberkahan paling baik di bln ramadhan. Alangkah meruginya manusia bila mendahulukan urusan duniawi & harta semata di bandingkan nikmatnya iman & pahala ramadhan. (CAL)
0 Komentar