Menjelang 3 hari pasca perayaan agung lebaran 1 Syawal 1436 H. Gunung Raung terus memuntahkan isi dapur magmanya. Bencana letusan Gunung Raung belum bakal dikatakan mereda. Bahkan hingga malam tadi menurut pantauan di pos pengamatan, Gunung Raung masihlah melontarkan aliran lava dan abu vulkanik ke udara. Lontaran abu vulkanik ke udara bahkan mencapai puncaknya 1 hingga 3 kilo meter ke udara.
Letusan Gunung Raung yakni kategori letusan strombolian. Ciri-ciri letusan strombolian yaitu letusannya kecil tetapi terus-menerus mengeluarkan material pijar. Sewaktu ini letusan Gunung Raung sanggup diprediksi melalui bermacam macam tanda-tanda aktivitas permulaan yang yaitu keluarnya cahaya api, tingginya kegempaan, suara gemuruh, dan adanya embusan asap. Cahaya api dan embusan asap yang kelihatan diperkirakan adalah lontaran material pijar.
Sejak satu pekan dahulu, bencana letusan Gunung Raung telah menyebabkan banyak kerugian, terutama kerugian di sektor materi dan transportasi. Walaupun begitu, hingga artikel ini diturunkan, bencana letusan Gunung Raung belum sampai menyebabkan angka korban jiwa sedikitpun.
Berikut yakni fakta yang tercatat terjadi akibat dampak bencana letusan Gunung Raung.
Bandara Ngurah Rai ditutup,, 414 Penerbangan Batal dan 39.715 calon penumpang telantar
Menurut data yang dirilis PT Angkasa Pura I (Persero) seperti yang dilansir oleh laman CNN melaporkan bahwa ada 421 penerbangan dari dan menuju Bali yang dibatalkan akibat ditutupnya Bandara Ngurah Rai sewaktu empat hari terakhir. Akibat dari ditutupnya bandara, jumlah total penumpang yang tidak terangkut tatkala penutupan bandara Ngurah mencapai 39.715 orang. Penutupan bandara Ngurah Rai terpaksa dilakukan mengingat laporan volcanic ash atau tiupan angin abu vulkanik yang mengarah ke Bali menutupi setinggi lebih kurang 1 km di atas bandara Ngurah Rai. Abu vulkanik dapat sangat berbahaya bagi penerbangan, sebab abu vulkanik akan menyebabkan mesin pesawat mati dgn kiat tiba-tiba
Akibat bencana erupsi raung, Wisata Bali Kehilangan Rp 16 Miliar per Hari
Erupsi Gunung Raung memang tak membawa dampak serta-merta pada masyarakat yang tinggal di wilayah seputar gunung, namun akibat penutupan bandara Ngurah Rai selagi beberapa hari telah membuat hilangnya potensi pernyataan belasan milyar Rupiah. Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) seperti yang dilansir oleh laman CNN menyebut penutupan Bandara Ngurah Rai telah menghilangkan potensi pendapatan pariwisata Pulau Dewata sekitar US$ 1,2 juta atau hampir setara Rp. 16 miliar per hari. Angka estimasi itu berasal dari asumsi umumnya kunjungan wisatawan ke Bali yang berjumlah kira kira 8 ribu turis, dgn umumnya belanja US$ 150 turis per harinya.
Hujan Abu dan Pasir Gunung Raung seketika mengguyur wilayah Banyuwangi
Pas bersama prediksi awal bahwa tiupan angin yang mengarah dari barat ke timur telah meniupkan abu vulkanik akibat erupsi letusan Gunung Raung ke arah timur dan tenggara, adalah menuju ke Banyuwangi dan Bali. Menurut laporan dari Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana, hujan pasir telah sampai di pos pengamatan gunung api yang ada di Banyuwangi. Tak Hanya itu, berjalan pun hujan abu tidak tebal di beberapa wilayah Banyuwangi, diantaranya Kecamatan Wongsorejo, Kecamatan Kalipuro, dan Kecamatan Licin. Tiga daerah yang berpotensi mengalami risiko letusan gunung api Raung yakni Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember. Jumlah jiwa yang terancam mencapai sekitar 139. 382 jiwa. masing-masing sebanyak 115.878 jiwa di Banyuwangi, 1.836 di Bondowoso, dan 21.668 di Jember. (CAL)
0 Komentar