tidak ada yang bisa mengelak kenyataan bahwa Indonesia modern adalah Indonesia yang berada di pulau-pulau besar. Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Kalimantan merupakan gambaran Indonesia mutahir dgn segala kemajuan sosial, ekonomi, dan pembangunan. di luar pulau agung itu tak dapat disebut yg ialah Indonesia yang mutakhir, sebab jelas selama berpuluh tahun pembangunan di negeri ini selalu saja timpang. Daerah yang paling dekat ke ibukota mampu semakin megah dan mewah, namun daerah lain yang berada di pelosok dan ditinggali oleh suku-suku terpencil menjadi semakin marjinal dan tersisihkan.
Tak adanya pendidikan yang pantas serta sarana infrastruktur yang baik, membuat beragam suku terpencil di Indonesia tetap mempertahankan kehidupan mereka yang marjinal, jauh dari kata layak bagi standar kehidupan trendi. Berikut adalah segelintir suku terasing di Indonesia yang nyatanya tetap ada dan terus hidup berdampingan dengan alam.
1. Suku Laut, Kepulauan Riau
Suku ini sering disebut juga Orang Laut, Suku Laut ialah suku yang menghuni dua ribu lebih pulau yang menjajar di Kepulauan Riau, Indonesia. secara geografis, Suku Laut tinggal di wilayah yang menjadi gerbang Indonesia disebelah Barat Laut tepian negeri, berbatasan serentak dgn selat Malaka dan Singapura. Bersama Trick lebih luas istilah Orang Laut mencakup “berbagai suku dan grup yang bermukim di pulau-pulau dan muara sungai di Kepulauan Riau-Lingga, Pulau Tujuh, Kepulauan Batam, dan pesisir dan pulau-pulau di lepas pantai Sumatera Timur dan Semenanjung Malaya sektor selatan.”
Suku ini sering disebut juga Orang Laut, Suku Laut ialah suku yang menghuni dua ribu lebih pulau yang menjajar di Kepulauan Riau, Indonesia. secara geografis, Suku Laut tinggal di wilayah yang menjadi gerbang Indonesia disebelah Barat Laut tepian negeri, berbatasan serentak dgn selat Malaka dan Singapura. Bersama Trick lebih luas istilah Orang Laut mencakup “berbagai suku dan grup yang bermukim di pulau-pulau dan muara sungai di Kepulauan Riau-Lingga, Pulau Tujuh, Kepulauan Batam, dan pesisir dan pulau-pulau di lepas pantai Sumatera Timur dan Semenanjung Malaya sektor selatan.”
2. Suku Anak Dalam, Jambi
Disebut serta sbg Orang Kubu atau Orang Rimbo. Adalah salah satu suku yang hidup di pedalaman hutan Sumatera, tepatnya di wilayah pemerintahan Jambi. Suku Anak Dalam hidup di dalam hutan lebat, berkelompok, dan kerap berpindah tergantung di mana ada sumber makanan. Mereka selama ini mempertahankan hidup dari berburu dan bercocok tanam, ada juga yang menjual hasil kebunnya ke masyarakat mutakhir yang tinggal di desa di luar hutan.
Disebut serta sbg Orang Kubu atau Orang Rimbo. Adalah salah satu suku yang hidup di pedalaman hutan Sumatera, tepatnya di wilayah pemerintahan Jambi. Suku Anak Dalam hidup di dalam hutan lebat, berkelompok, dan kerap berpindah tergantung di mana ada sumber makanan. Mereka selama ini mempertahankan hidup dari berburu dan bercocok tanam, ada juga yang menjual hasil kebunnya ke masyarakat mutakhir yang tinggal di desa di luar hutan.
3. Suku Mentawai, Sumatera Barat
Ialah kelompok penduduk yang hidup dan isi wilayah Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat. Suku Mentawai termasuk Suku yang tinggal wilayah tepian negeri yang bebatasan cepat bersama laut lepas Samudera Hindia di wilayah Barat Daya. Suku Mentawai menetap di empat pulau agung Kepulauan Mentawai merupakan Sibora, Siberut, Pagai Utara, dan Pagai Selatan. Hingga hari ini secara turun temurun, Suku Mentawai hidup dalam kesederhanaan yang kelihatan dari trik mereka berpakaian dan bentuk rumah mereka yang terbuat dari kayu pohon.
Ialah kelompok penduduk yang hidup dan isi wilayah Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat. Suku Mentawai termasuk Suku yang tinggal wilayah tepian negeri yang bebatasan cepat bersama laut lepas Samudera Hindia di wilayah Barat Daya. Suku Mentawai menetap di empat pulau agung Kepulauan Mentawai merupakan Sibora, Siberut, Pagai Utara, dan Pagai Selatan. Hingga hari ini secara turun temurun, Suku Mentawai hidup dalam kesederhanaan yang kelihatan dari trik mereka berpakaian dan bentuk rumah mereka yang terbuat dari kayu pohon.
4. Suku Togotil, Halmahera
Dikenal yg ialah Suku Tobelo, hidup dalam kelompok/komunitas etnis yang hidup di hutan-hutan bersama trik nomaden di sekitar hutan Totodoku, Tukur-Tukur, Lolobata, Kobekulo, dan Buli yang termasuk juga pula dalam Taman Nasional Aketajawe-Lolobata, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. mereka menggantungkan hidup sepenuhnya pada hutan-hutan asli di tepian negeri wilayah Maluku Utara yang berbatasan langsung dgn Samudera Pasifik. Rumah-rumah mereka tetap terbuat dari kayu, bambu dan beratap daun palem sejenis Livistonia sp.
Dikenal yg ialah Suku Tobelo, hidup dalam kelompok/komunitas etnis yang hidup di hutan-hutan bersama trik nomaden di sekitar hutan Totodoku, Tukur-Tukur, Lolobata, Kobekulo, dan Buli yang termasuk juga pula dalam Taman Nasional Aketajawe-Lolobata, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. mereka menggantungkan hidup sepenuhnya pada hutan-hutan asli di tepian negeri wilayah Maluku Utara yang berbatasan langsung dgn Samudera Pasifik. Rumah-rumah mereka tetap terbuat dari kayu, bambu dan beratap daun palem sejenis Livistonia sp.
5. Suku Bauzi, Papua
Tak Jarang disebut oleh para peneliti dari luar serta yang merupakan Orang Baudim menjadi satu dari sekitar 260-an suku asli yang konsisten mendiami Tanah Papua. Suku ini menurut Badan Pusat Statistik termasuk ke dalam daftar 20-an suku terasing yang telah teridentifikasi. Mereka hidup dalam bentangan alam Tanah Papua yang masihlah orisinil. Luasnya hutan belantara, pegunungan, lembah, rawa hingga sungai-sungai besar nan berkelok yang membelah kawasan Mamberamo telah membuat suku Bauzi makin terkucil dari peradaban canggih.(CAL)
Tak Jarang disebut oleh para peneliti dari luar serta yang merupakan Orang Baudim menjadi satu dari sekitar 260-an suku asli yang konsisten mendiami Tanah Papua. Suku ini menurut Badan Pusat Statistik termasuk ke dalam daftar 20-an suku terasing yang telah teridentifikasi. Mereka hidup dalam bentangan alam Tanah Papua yang masihlah orisinil. Luasnya hutan belantara, pegunungan, lembah, rawa hingga sungai-sungai besar nan berkelok yang membelah kawasan Mamberamo telah membuat suku Bauzi makin terkucil dari peradaban canggih.(CAL)
0 Komentar