Kisah berkenaan seorang Muslim yang menjalankan ibadah Ramadhan di berbagai macam belahan dunia memang lah lah amat tidak jarang membawa cerita unik yang menarik utk disimak. Satu kisah yang lumayan mengundang perhatian netizen dunia di Bulan Ramadhan th ini adalah perbandingan durasi berpuasa yang lumayan jauh antara negara-negara di belahan bumi bagian utara, dan negara-negara di belahan bumi bagian selatan.
Seperti yang dilansir dari laman The Huffington Post, alat yang sangat terkenal di negeri Paman Sam itu sempat membuat rilisan fakta menyangkut durasi berpuasa di seluruh belahan dunia, dimulai dari yang paling lama durasinya, hingga yang paling singkat. Berdasarkan catatan tersebut, ketahuan bahwa durasi berpuasa paling lama untuk Ramadhan thn ini dialami oleh minoritas Muslim di wilayah Kota Reykjavick, Islandia, ialah tatkala 22 jam. Sedangkan rekor utk durasi berpuasa terpendek dipegang oleh minoritas Muslim di Kota Punta Arenas, Chile. Muslim di Chile menjalankan puasa hanya tatkala 9 jam, mengingat matahari terbit dan terbenam di Kota ini hanya sewaktu 9 jam saja. Di Indonesia sendiri, perputaran matahari dari sejak terbit di waktu subuh hingga terbenam berada dalam durasi kurang lebih 13 jam.
Satu kisah puasa yang unik hadir dari Chile. sebuah negara yang berada di Benua Amerika Selatan atau yang kerap dikenal dgn negeri Amerika Latin mengingat sebanyak migrasi bangsa-bangsa latin atau keturunan dari Spanyol yang menjadi mayoritas masyarakat Amerika Selatan. secara Geografis, Chile berbatasan serta-merta dengan Argentina, Bolivia, dan Peru.
Meski hidup dan berdampingan dalam damai dgn mayoritas masyarakat yang beragama Katolik, Muslim Chile tetap menjalankan ibadah puasa dengan khusyu tanpa ada gesekan komunal sama sekali. Minoritas Muslim Chile tersebar di beberapa kota seperti Punta Arenas, Tarapaca, Aracama, Valparaiso, juga Santiago. Di antara kelima kota itu, Santiago adalah kota yang paling tak sedikit dihuni muslim ketimbang kota-kota lain.
Ramadhan tahun ini menjadi bonus tersendiri bagi minoritas penduduk Muslim di Chile. Kondisi geografis Chile yang berada amat dekat bersama Kutub Selatan menjadikan matahari di negara ini tak butuh waktu lama utk muncul di ufuk timur dan tenggelam di ufuk barat. Kota Punta Arenas menjadi Kota di bidang paling selatan bumi di wilayah Provinsi Magallanes. Kota ini bahkan masuk ke dalam regional Antartica Chilena atau Regional Chile Antartika.
Seperti matahari Antartika, matahari di Kota Punta Arena dan sebagian besar kota-kota di wilayah selatan Chile memiliki status yang merupakan kawasan yang paling luas tertutup bayangan bumi. Akibatnya matahari memang lah tak dapat bersinar lama, paling lama sinar matahari menerangi Kota Punta Arena hanya selagi 10 jam. Durasi terbit dan tenggelamnya matahari yang amat sangat pendek inilah yang menjadikan sebagian kecil Muslim di Chile merasakan puasa dengan durasi tersingkat di dunia.
Elemen serupa sesungguhnya pernah terjadi pun di Kota Sydney, Australia pada Ramadhan tahun dahulu. Buat di ketahui, Sydney juga ialah Kota di belahan bumi yang memiliki posisi paling dekat dengan Antartika di Kutub Selatan. Thn lalu, Muslim di Sydney hanya menjalankan puasa selama sembilan jam, dari mulai terbitnya matahari hingga senja menjelang adzan maghrib. Subhanallah! (CAL)
0 Komentar