Periode kemarau thn ini telah berjalan seputar tatkala 3 bln. Sejak Mei dulu, cuaca kering & panas menyengat terasa sangat menyiksa di siang hri menjelang matahari pas diatas kepala. Air sungai surut, sumur berkurang airnya, rumput hijau beralih jadi kuning sebab tidak ada hujan, & kelembaban tanah yg umumnya senantiasa basah jadi retak tidak karuan. Kekeringan sudah merata di nyaris semua pelosok Indonesia. Bahkan mulai sejak dari daerah hulu pegunungan seperti di selatan jabar sampai wilayah hilir dataran rendah seperti di Kepulauan Nusa Tenggara.
Tidak tidak hanya bagi Kota Bogor & serta Kab Bogor. Kota yg dikenal oleh dunia juga sebagai salah satu kota dgn intensitas hujan paling besar di dunia ini juga seketika beralih jadi gersang & panas lantaran hujan yg malas turun tatkala sekian banyak bln terakhir. Padahal fakta menunjukkan bahwa Bogor yakni Kota dgn intensitas hujan yg mempunyai rata rata harian turun hujan lebih dari 320 hri dalam satu thn.
Selagi berbulan-bulan Bogor serta kering kerontang. Sekian Banyak wilayah di Kab Bogor bahkan telah mengalami penderitaan yg akut lantaran susahnya air bersih & matinya tanaman sawah & pertanian. Pertolongan kemanusiaan pula perlahan hadir di sekian banyak wilayah terdampak kekeringan paling parah di Kota Bogor.
Dengan Cara ilmiah, kekeringan berjalan dikarenakan radiasi matahari yg meningkat drastis, hujan pula tidak turun tatkala sekian banyak dikala, suhu hawa meningkat sampai titik paling panas, & kelembaban hawa menurun. Dalam istilah ilmiah, kekeringan di periode kemarau dinamakan yang merupakan kekeringan meteorologi, di mana cuma unsur-unsur cuaca yg memengaruhinya. Seterusnya, seandainya kejadian kekeringan tersebut berlanjut lebih lama maka menciptakan stres tanaman & kelembaban tanah menyusut, sehingga dinamakan kekeringan pertanian atau kekeringan kelembaban tanah. Dulu, kalau kekeringan tetap berlanjut sampai air sungai, air danau, & tubuh air yang lain menyurut sehingga telah masuk ke kekeringan hidrologi.
Tetapi keajaiaban pula seketika muncul, Allah sudah menunjukkan kemurahan hatinya terhadap sebahagian akbar warga Bogor. Ada sudut lain dari bencana kekeringan yg melanda Bogor di seminggu terakhir ini. Berawal dari bisnis & niat dgn ribuan warga Bogor hri Jumat minggu lalu(24/7). Saat itu, seusai shalat Jumat, ribuan masyarakat Bogor dengan cara khusyu menyelenggaran dengan shalat istisqa atau shalat meminta hujan.
Alhamdulillah, hasilnya sejak Sabtu, Pekan, Senin, Sampai Selasa tempo hari, Bogor & sekitarnya berturut-turut diguyur hujan, sejak mulai dari intensitas rendah sampai deras. Padahal berdasarkan citra sateli Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika, bentukan awan hujan di Jawa amat nihil. Awan yg berpotensi hujan seperti cumulus minim tampak diatas langit Jawa. Tetapi keajaiban Allah sudah terbukti nyata di Kota Bogor & sekitarnya.
Setidaknya sampai akhir Oktober & Nopember kelak, seluruhnya wilayah Indonesia bakal merata mengalami kekeringan. Akumulasi curah hujan tidak dapat terkumpul sampai gejala El Nino yg mengambil uap air jauh ke Pasifik mogok. (CAL)
0 Komentar