Penghujung Ramadhan telah hampir tiba, tahun ini akhir dari bulan Ramadhan dengan segala tradisi dan pernak-pernak khas lebaran hadir terhadap pertengahan bulan. Apabila perhitungannya tidak meleset maka lebaran akan jatuh kepada 17 Juli atau bertepatan dengan hari Jumat. Nah, di tanggal pertengahan bulan itu, bagi sebagian agung karyawan swasta maupun Pegawai negeri bakal menjadi bumerang yang fatal jikalau tak sanggup mengontrol pengeluaran secara lebih efektif dan cerdas.
Sudah bukan lagi rahasia umum bahwa selama bulan ramadhan, jumlah pengeluaran dapat melonjak drastis. Terkontrolnya hawa nafsu dari makan dan minum ternyata tak cukup berhasil untuk mengontrol hasrat berbelanja dan menghabiskan uang untuk perilaku-perilaku konsumtif. tidak hanya berupa konsumsi makanan, tetapi pun baju baru, perlengkapan rumah baru, hingga belanja karcis mudik yang harganya sudah pasti selangit. Tingkah Laku yang jamak terjadi di masyarakat Indonesia menjelang berakhirnya lebaran itulah yang dikhawatirkan akan menjadi bencana keuangan. Apalagi lebaran nanti dipastikan datang di disaat periode gajian karyawan swasta dan negeri tetap terpaut jauh di akhir bulan. Bukannya lebaran membawa kebahagiaan justru keuangan Anda akan menjadi semakin kacau balau.
Tak Sedikit pihak dari praktisi keuangan menasehati faktor yang serupa, perhatikan pemasukan, sisihkan sebanyak kecilnya sejak 11 bulan sebelum Ramadhan untuk persiapan dana tak terduga saat lebaran. Intinya merupakan perlu adanya perencanaan keuangan yang efektif dan tertata dgn baik.
Satu aspek yang mungkin saja akan menyedot paling tak sedikit anggaran lebaran ialah biaya mudik. Tak sanggup dipungkiri betapa kejamnya lonjakan kupon mudik hingga lebih dari 200% baik transportasi darat maupun transportasi laut dan udara. Kunci buat mencegah bencana keuangan muncul akibat rutinitas mudk yaitu mengetahui apa saja yang harus dilakukan disaat kegiatan mudik. Rencakan jalur yang paling efektif, apa saja yang mampu dilakukan nanti ketiba tiba di ruangan mudik, hingga terhadap gagasan sumber dana yang mampu dialokasikan.
Seperti yang dilansir dari laman Dream.co.id, menuliskan bahwa persentase budget tergantung dari nominal pendapatan yang diperoleh. Utk daftar kebutuhan apa saja yang memiliki urgensi atau kepentingan utk di lengkapi sebelum lebaran tiba. Jika mendapat rezeki tambahan berupa Tunjangan Hari Raya (THR), sisihkan sekian persen untuk mengakomodir biaya ongkos pulang bertolak dari dan ke kampung halaman.
Satu elemen lagi yang mutlak utk diperhatikan adalah memakai janji Allah berkenaan kenikmatan yang dilipatgandakan selagi Ramadhan. Gunakan celah-celah sedekah di pinggir jalan, terutama masjid-masjid buat menunaikan sedekah dan amal, dan zakat. Sisihkan sebanyak rezekimu buat menghilangkan kesulitan dan kemiskinan saudara sesama, maka Allah sudah menjanjikan akan membalas kenikmatan sedekah bersama berpuluh kali lipat rezeki lagi yang tidak terkira datangnya dari mana.(CAL)
0 Komentar