Ramadhan benar-benar lah sudah terjadi lebih dari setengah prosesnya, ketika ini telah memasuki hitungan 10 hari terakhir menjelang akhir ramadhan, sudah seberapa jauh Anda membelanjakan dana Anda tatkala bulan ramadhan ini? ada fakta yang terungkap belakangan ini melalui survei Lembaga internasional yang menyebutkan bahwa nyatanya tatkala ramadhan, warga muslim di semua dunia cenderung buat membelanjakan uangnya lebih tak sedikit ketimbang bulan-bulan yg lain. Fakta yang tak aneh memang lah, nyata-nyatanya tak sedikit sekali kepentingan tambahan yang dibeli di bulan ramadhan, padahal esensi original dari puasa tatkala bulan ramadhan adalah menahan diri dari segala macam nafsu. Baik nafsu makan dan minum, nafsu jasmani, dan nafsu hati yang berbentuk emosi. Tak terkecuali nafsu dunia yang tersimpul dalam sikap konsumtif dan berlebihan.
Lantas jika bulan ramadhan saja terus boros bahkan justru lebih membengkak budget yang dialokasikan, seberapa jauh makna puasa itu terserap dalam diri Anda?
Berdasarkan data yang dilansir dari laman Dream.co.id menuliskan bahwa belum lama ini telah dilakukan survei buat menilai angka boros atau tidaknya masyarakat muslim di semua dunia dalam menghidupi dirinya selama bulan ramadhan. Survei yang dilakukan oleh Lembaga YouGov itu dilakukan dengan melibatkan subjek riset penduduk Timur Tengah dan Afrika Utara. Hasilnya menunjukkan 6 dari 10 orang atau kurang lebih 60% penduduk mayoritas Muslim di Timur Tengah dan Afrika Utara menghabiskan uangnya lebih banyak justru di bulan Ramadhan dibandingkan bulan-bulan yg lain.
Setidaknya hasil riset tersebut bisa digeneralisir pula utk menggambarkan kondisi di mayoritas Muslim Indonesia mengingat belanja dan berburu discount lebaran memang lah telah menjadi budaya yang mengakar di sebagian akbar muslim Indonesia disaat ramadhan menjelang akhir seperti sekarang ini ini ini.
Mayoritas warga subjek riset tesebut pun mengaku bahwa tak sedikit menghabiskan uang untuk bahan makanan. Sementara 47 prosen pengguna pula ikut menguras dompetnya utk membeli pakaian.
terkecuali peningkatan mengkonsumsi makanan dan pakaian yang dipersiapakan menjelang lebaran idul fitri, hasil riset serta menemukan kenyataan bahwa ada peningkatan tagihan rumah tangga yang dialami oleh sedikitnya 20 persen pembeli.
Usut punya usut, peningkatan drastis konsumsi dan pembelian banyak-barang atau makanan selama ramadhan ini amat dipengaruhi oleh tren para pengusaha hotel, makanan, maupun ritel yang menawarkan potongan harga atau bonus besar-besaran apabila lakukan transaksi selama bulan ramadhan.
Alasan lain yang cukup logis menuturkan fenomena ini adalah dikarenakan pembeli terpicu untuk membeli banyak makanan sewaktu bulan ramadhan. Rasa lapar dan haus yang ditahan selama belasan jam di siang hari tatkala bulan Ramadhan bisa saja saja telah menyebabkan konsumen ingin cobalah beraneka makanan, yang akhirnya berujung pada menghabiskan uang lebih tak sedikit untuk makanan ketimbang di bulan lain tatkala Ramadhan.
Rutinitas lain yang ditemukan dari survei YouGov yaitu masyarakat rata-rata berbelanja setelah berbuka puasa. Bahkan kepada bulan ini, mereka bakal mengunjungi pusat perbelanjaan dua kali dari sepekan.(CAL)
0 Komentar