sangat sering sebagian besar non muslim di seluruh dunia bertanya-tanya tentang kebolehan puasa seorang Muslim. Mereka agak bingung dan takjub, apa yang menyebabkan satu orang Muslim dapat buat menahan nafsunya dari makan dan minum, mengontrol emosi dan nafsu duniawi sewaktu belasan jam bahkan dua puluh jam dalam sehari, rutin selama sebulan penuh di bulan Ramadhan?
Jikalau di lihat dari logika manusia, puasa ramadhan memang lah lah terlihat sangat sulit untuk dikerjakan, bahkan mustahil jikalau mampu terus berpuasa selam sebulan penuh. Pernyataan tersebut bukanlah tak dgn alasan. Tengok saja fakta bahwa di hari-hari biasa saja, hanya butuh kurang dari 4 atau 5 jam umumnya otak, mulut, dan perut kita sudah amat sangat liar tak bakal dikontrol. Jika telat makan siang sekian tidak sedikit menit saja perut rata-rata sudah lapar tak terkira, akhirnya otak pun “malas” utk produktif bekerja.
Tetapi mengapa bisa seseorang Muslim yang patuh dan ikhlas menjalankan ibadah puasa belasan jam hingga dua puluh jam dalam sehari tanpa rasa lapar yang berlebihan, bahkan sebagian besarnya tetap produktif dalam bekerja?
Sesungguhnya Allah tak dapat pernah memberikan satu buah ujian utk meningkatkan keimanan HambaNya tanpa memperhitungkan kapabilitas dan kekuatan HambaNya tersebut. Oleh sebab itu, kayaknya memang puasa Ramadhan ialah ujian sekaligus kemenengan paling akbar satu orang muslim yang telah berhasil mengalahkan musuh paling agung dalam diri : hawa nafsu.
Kuncinya ada di niat, seluruhnya ibadah yang diperintahkan Allah pangkalnya ialah niat. Kemampuan akbar yang terkandung dalam seucap niat nyata-nyatanya telah dibuktikan bersama trick ilmiah memiliki resiko yang besar. tidak hanya dampak bagi kekuatan hati dan pikiran, namun juga telah teruji secara medis dan ilmu pengetahuan.
Seperti yang dilansir dari laporan sebanyak orang ilmuwan yang sempat dirilis beberapa waktu dahulu. Mereka melaporkan hasil kajiannya tentang pengaruh kebolehan niat berpuasa terhadap kondisi fisik satu orang yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. hasilnya nyata-nyatanya fantastis, sukses mengejutkan banyak ilmuwan yang ikut meneliti riset tersebut.
Nyatanya telah dibuktikan secara ilmiah bahwa diwaktu satu orang Muslim berniat puasa yang tulus dan ikhlas di dalam kalbunya, maka seketika aliran darah jantung akan memberikan impuls ke otak membawa perintah husus. Otak dapat segera menerima pesan tersebut yang memberi berita bahwa Ia sedang berniat puasa.
Impuls dari jantung dapat membuat otak memberikan respons dengan membawa perintah bagi organ-organ pencernaan buat menyelesaikan serentak sisa makanan yang masih belum dicerna hingga akhirnya berada pada status idle total, atau istirahat total. Di kala siang hari dikala bulan puasa Ramadhan, lambung akan istirahat lantaran enzim pencernaannya tidak bekerja. Otomatis, lambung pula betul-betul mengalami vakum. Kondisi yang amat sangat langka yang tak mungkin ditemui di bulan-bulan lain tidak hanya Ramadhan.
Lantaran enzim pencernaan yang tak ke luar, lambung berhentu sejenak. Proses cerna digantikan bersama proses detoksifikasi tubuh dari racun-racun yang muncul dari sisa-sisa makanan di dalam tubuh. Hasilnya, seorang muslim yang mengucap niat sebelum menjalan puasa serta tidak akan merasakan lapar yang berlebihan.
Subhanallah, luar biasa bukan?(CAL)
0 Komentar