Waspada Bencana Cuaca Buruk Menjelang Kemarau

19.44
Cuaca Buruk KemarauKemarau terik menyapa di depan mata. Bencana panas terik serta kekeringan yang kerap melanda di pertengahan tahun sudah menjelang di awal Juni ini. Permulaan bulan bulan puasa membuat awal masuknya fase Kemarau Indonesia. Melainkan, di zaman transisi antara isu terkini hujan ke trend kemarau ini ada ancaman lain yang kemungkinan besar melanda beraneka macam wilayah di negri kita. Ancaman itu berbentuk cuaca buruk, hujan lebat dan angin kencang, terutama di sekitar pesisir Pulau Sulawesi.

Era Pancaroba di minggu kedua bulan Juni 2015 ini ditandai dengan frekuensi tinggi dari hujan deras, disertai dengan petir serta angin badai yang bertiup kencang, terutama di wilayah perairan. BMKG Masamba menawarkan peringatan pribadi atas para nelayan yang pengen melaut dan menangkap ikan di wilayah Teluk Bone dan Perairan Palopo, Sulawesi Selatan.

Seakan yang dilansir dari portal Tempo, seruan waspada cuaca buruk dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi, serta Geofisika (BMKG) Kabupaten Luwu Utara, Masamba. BMKG Masamba mengingatkan bakalan tingkah cuaca yang tak menentu di fase ekspresi dominan Pancaroba ini, atau fase peralihan dua animo, antara isu terkini hujan dan animo kemarau.

Diantara tempo lalu, musim Pancaroba di awal Juni ini telah menelan korban Jiwa nelayan penangkap ikan di perairan Teluk Bone. Seakan yang telah diinformasikan oleh lebih dari satu media nasional, animo Pancaroba dengan angin kencang serta ombak tinggi kian dari 2 meter ini telah menenggelamkan kapan nelayan di Toraja serta Palopo. Tercatat empat orang tewas efek perahunya terbalik dihantam gelombang tinggi & angin kencang imbas dari demam isu Pancaroba ini.

Selain cuaca buruk khas perpindahan musim di wilayah sepanjang strip khatulistiwa, Masyarakat pun setidaknya perlu menyadari ancaman bencana penyakit menular dan bisa berujung atas kematian, ibarat influenza, demam berdarah, chikungunya, leptospirosis, dan diare.

Situasi Pancaroba bakalan memaksa pergantian cuaca yang aneh. Berganti-ganti tak menentu tanpa keseimbangan iklim yang niscaya. Kadang, perputaran cuaca dari terik sampai hujan deras berlangsung tak lebih dari setengah hari. Pergantian cuaca yang amat mendadak inilah yang setidaknya bakalan berlangsung semasa bulan Juni tahun ini sebelum Kemarau betul-betul datang. Menurut teknis, kemarau ditandai dengan curah hujan di bawah 60 mm perbulan.

Tak cuma itu, Pancaroba dengan segala ancaman cuaca buruk serta pergantian iklim yang tiba-tiba Menjadi tantangan khusus bagi umat muslim negeri ini yang tak lama lagi bakalan menyambut ibadah bulan puasa. Bagi umat muslim, persiapan menghadapi Pancaroba & menjelang Kemarau setidaknya merupakan dengan menjaga daya imunitas tubuh. Mengindari dehidrasi, & mencukupi diri dengan vitamin & suplemen lain. Serta tetap waspada bakal angin serta hujan deras yang datang tiba-tiba. (ijal)
Sumber
Previous
Next Post »
0 Komentar