Kemudian, Jumat (30/5) lalu tercatat pula gempa berkekuatan 7.8 skala richter, dengan kedalaman 677 km di bawah permukaan bumi terjadi di 189 km Barat Laut Chici-Shima Jepang.
Pagi tadi (5/6) 2015, pukul 06.15.43 WIB atau pukul 23.15.34 UTC tercatat terjadi gempa di wiayah Ranau, Malaysia. Guncangan terekam pada kekuatan 6.0 skala richter, di kedalaman 10 km dari permukaan bumi. Kota yang terdekat dari titik episentrum gempa adalah Kota Ranau, Malaysia (12 km dari episentrum), Kota Belud (40 km), Kota Donggongon (52 km), Kota Kinabalu (54 km), dan Bandar Seri Begawan, Brunei (214 km)
Dua catatan kegempaan detail tersebut penulis dapatkan langsung dari portal informasi kebencanaan milik United States Geological Survey’s (USGS). Sebuah program peringatan dini gempabumi yang dimiliki oleh negara Paman Sam Amerika. USGS merupakan bagian dari program multinasional yang bernama National Earthquake Hazards Reduction Program (NEHRP). NEHRP sendiri merupakan gabungan dari lembaga Federal Emergency Management Agency (FEMA), the National Institute of Standards and Technology (NIST), dan National Science Foundation (NSF).
Selama ini, mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia menerima laporan kegempaan langsung dari data center Badan Meteorlogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Biasanya data disebarkan oleh BMKG melalui bermacam akun media sosial resmi milik BMKG. Namun terkadang pengolahan data kejadian kegempaan yang dihimpun BMKG tak lengkap dan telat informasinya.
Data akurat yang dihimpun dari berbagai kontributor pusat data riset gempa bumi di seluruh titik rawan gempa bumi di dunia kemudian dihimpun dan dioleh secara detail dan menarik dan ditampilkan pada laman http://earthquake.usgs.gov
Nah situs informatif milik USGS di http://earthquake.usgs.gov ini dapat menjadi opsi lain ketimbang menunggu rilisan data resmi yang ditampilkan di akun media sosial milik BMKG. Bukan bermaksud menyampingkan fungsi BMKG, namun pusat data milik USGS ini setidaknya berdiri di atas himpunan kontributor pusat data kegempaan di seluruh dunia, dengan konten infografis kejadian gempa yang jauh lebih lengkap. Mulai dari fitur Intensity Map, Geodecoded Map, Impact-Shakemap, Tectonic Summary, hingga Earthquake Summary Poster atau poster rangkuman kejadian gempa bumi yang baru saja terjadi yang dapat diunduh langsung dalam format high resolution untuk keperluan edukasi maupun mitigasi.
Seluruh rangkaian data yang dihimpun USGS dan ditampilkan melalui alamat http://earthquake.usgs.gov ini dihimpun menggunakan teknologi bernama ANSS Comprehensive Catalog (ComaCat). Sebuah teknologi kebencanaan yang mencatat ratusan parameter kegempaan (hypocenters, magnitudes, phase picks, amplitudes) maupun produk lain (moment tensor solutions, macroseismic information, tectonic summaries, maps).
So, manfaatkan sebaik mungkin fasilitas gratis data center gempa bumi dan peringatan dini bencana tsunami yang dimiliki oleh USGS ini. Mitigasi dan kesadaran akan ancaman gempa bumi merupakan modal berharga bagi generasi tangguh terhadap bencana alam. (ijal)
Sumber
0 Komentar