Hujan, satu kata itu tidak sanggup disangkal jadi faktor yg paling ditunggu dalam sekian banyak bln terakhir. Keadaan kemarau ekstrem ditambah dgn gelombang El Nino yg memengaruhi atmosfer & maritim Indonesia dengan cara bersamaan cuma menyisakan keadaan Clear Air and Visibilty more than 9999 meters alias tidak dengan potensi hujan sama sekali.
Tapi sekian banyak minggu terakhir, barokah Allah nampak nyata di sekian banyak daerah selatan Pulau Jawa & sebahagian mungil Kota di Sumatera. Hujan deras terlihat mengguyur deras Kota Bogor, Yogyakarta, Jakarta, bahkan sampai Musirawas, & Lubuklinggau di Sumatera Selatan & Sumatera Barat.
Apabila Kamu yakni salah satu masyarakat yg pernah merasakan barokah hujan deras di tengah masa kemarau ini, sesekali tengok gimana nuansa sesaat sesudah hujan deras membasahi perlahan tanah gersang yg telah sekian bln tidak diguyur hujan. Dijamin Kamu bakal menemui & mencium bau khas yg seolah muncul dari balik tanah. Bau yg seakan berlangsung sebab bertemunya dua unsur alam, air & tanah.
Nyata-nyatanya, bau unik yg tercium sesaat sesudah hujan turun & mambasahi tanah itu terkait dgn fenomena penyintasan (keadaan survival) tanaman. Bau segar yg tercium sesudah hujan mengguyur tanah yg gersang itu terkadang disertai dgn suasana lembab, muncul seketika dari dalam tanah.
Dilansir dari page National Geographic, bau unik itu nyata-nyatanya disebabkan oleh bakteri yg biasa bermukim di lapisan tanah. Satu lapis dibawah permukaan tanah. Bakteri itu dikenal berasal dari genus Strepyomyces. Dalamkondisi kemarau panjang seperti kini ini, sekian banyak mikroba punyai kecenderungan utk membuahkan spora diwaktu tanah kering. Makin kering & gersang tanah sebab tidak terpapar hujan deras, semakin tidak sedikit spora yg tumbuh kembang di sana.
Spora ini tidak sendiri dalam membuahkan bau. Ada dua molekul mungil yg yg dinamakan geosmin & 2-metilisoborneol (MIB) yg ikut menunjang menimbulkan bau segar itu. Geosmin lebih tercium oleh manusia kepada ruangan yg ditumbuhi oleh tidak sedikit pepohonan.
Aspek lain yg menimbulkan bau yaitu minyak yg dikeluarkan oleh bermacam-macam tumbuhan. Disaat air hujan turun, bahan kimiawi tertentu produsen minyak ini dilepaskan ke hawa kebanyakan bersamaan bersama geosmin. Sesudah diteliti, nyata-nyatanya minyak ini bertujuan utk mencegah tanaman buat melepaskan benih kepada keadaan yg tak ideal, merupakan terhadap kala kekeringan.
Ditilik dari sejarahnya, unsur penyebab bau segar pasca turunnya hujan ini perdana kali diteliti oleh Berthelot kepada 1891. Struktur geosmin sendiri ditemukan mula-mula kali cendera mata Nancy Gerber kepada 1965. Ini yakni terusan penelitian yg dilakukan oleh ahli kimia Australia, Isabel Bear & R.G. Thomas.
Terhadap 1964, Bear & Thomas menemukan material minyak berwarna kekuningan yg berbau seperti selepas hujan. Material itu ditemukan di tanah liat yg mereka keringkan utk diteliti kandungan minyaknya.
Nyata-nyatanya, bau segar pasca hujan itu pula punyai nama kusus. Istilah yg disepakati merupakan petrichor. Diambil dari istilah Yunani adalah Petros berarti batu, & ichor yg artinya darah emas yg dipunyai dewa-dewa Yunani. (CAL)
0 Komentar