Thn ini kelihatannya jadi catatan bencana kebakaran hutan yg lumayan serius bagi wilayah Propinsi Riau & sekitarnya. Bahkan sampai minggu ini, kebakaran hutan sudah ditetapkan sbg status darurat bencana buat wilayah Pekanbaru. Dilansir dari page Antaranews, Tubuh Penanggulangan Bencana Kota Pekanbaru mencatat sampai Juli minggu dulu sudah berjalan kebakaran lahan seputar 61 hektare di wilayah Pekanbaru & sekitarnya. Enam puluh hektare lebih lahan yg terbakar telah sukses dipadamkan.
Berikut yaitu rangkaian fakta lebih kurang bencana kebakaran yg berlangsung di Propinsi Riau, salah satu Propinsi yg mempunyai lokasi hutan terluas di Indonesia.
1. Terhadap Juli 2015 ada 94 titik kebakaran lahan & hutan di Riau
Sampai artikel ini diturunkan, hotspot kebakaran hutan di Riau tetap tetap bertambah. Rata-ratanya, dalam satu hri puluhan titik memang lah sukses dipadamkan, tetapi puluhan titik lain muncul di wilayah hutan & lahan lain. Terhadap minggu ini seperti yg dilansir oelh page CNN Indonesia, terdeteksi 16 titik api yg menyebar di 10 wilayah Propinsi Riau. Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika menyebut titik api terbanyak berada di Kab Pelelawan yakni jumlahnya empat titik api. Adapun di Kab Kuantan Singingi (Kuansing) terdapat dua titik api. Begitupun di Indragiri Hilir ada dua titik api.
2. Dari 12 kecamatan, yg terbanyak terjadinya kebakaran lahan ialah Kecamatan Ganteng.
yg yakni kawasan padat masyarakat dgn keseluruhan 20 areal lahan atau kasus kebakaran. Disusul disusul Kecamatan Bukit Raya yg mencapai 17 kasus & Kecamatan Payung Sekaki jumlahnya 16 kasus.
Seterusnya diikuti Kecamatan Marpoyan Damai bersama 15 kasus, Kecamatan Tenayan Raya 10 kasus & Kecamatan Rumbai Pesisir jumlahnya tujuh kasus kebakaran lahan.
Seterusnya diikuti Kecamatan Marpoyan Damai bersama 15 kasus, Kecamatan Tenayan Raya 10 kasus & Kecamatan Rumbai Pesisir jumlahnya tujuh kasus kebakaran lahan.
3. Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan, 99 prosen angka kebakaran hutan di Riau ialah tindakan yg disengaja
Semestinya, bencana ini tak dinamakan yang merupakan kebakaran lahan, tetapi pembakaran lahan. Berdasarkan temuan Polda Riau & Bareskrim Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut kebakaran hutan & lahan berjalan akibat adanya pembakaran lahan pribadi bersama argumen ekonomi & tak dikontrol. Budget pembukaan lahan secara dibakar cuma membutuhkan Rupiah 600-800 ribu per hektare, sedangkan tidak dengan membakar perlu Rupiah 3,4 juta per hektare utk terhubung lahan
4. Kebakaran lahan & hutan di Riau sudah sebabkan jarak pandang menyusut teramat drastis.
Lantaran kebakaran hutan yg tetap susah utk dikontrol, jarak pandang di Riau amat minim, terhadap siang hri jarak pandang berkisar 800 sampai 1000 m. Sedangkan angin bertiup kencang bersama kecepatan 25 kilo meter per jam. (CAL)
5. BPBD Riau mencatat banyaknya 1.125 dari keseluruhan 1.264 hektare kebakaran hutan & lahan Riau sudah sukses dipadamkan.
Sampai akhir Juli minggu dulu, seluruh pihak yg mengenai dgn penanggulangan bencana Riau sudah berikhtiar memadamkan kebakaran hutan dgn bermacam macam kiat. Bahkan pemerintah sudah memberikan pertolongan serta-merta bersama memanfaatkan tehnologi modifikasi cuaca merupakan penaburan garam puluhan ton ke atas awan buat “menumbuhkan” awan hujan, pula helikopter TNI buat menurunkan bom air. (CAL)
0 Komentar