Peta Bawah Laut Terbaru Ungkap Risiko Gempa Patahan Mentawai Sumatera

21.06

Bisa Jadi sebagaian gede dari Kamu telah mengetahui potensi bencana gempa bumi agung yg mengintai Pulau Sumatera sektor barat. Kejadian gempa bumi yg teratur mengguncang mulai sejak dari kapabilitas mungil sampai akbar di wilayah pesisir barat Sumatera yakni bukti nyata aktifnya kumpulan patahan di wilayah itu.
Tapi, belum lama ini, nyata-nyatanya ada penemuan ilmiah baru yg amat bermanfaat dari tim peneliti gabungan tiga negeri yakni, Indonesia lewat Dinas Ilmu Wawasan Indonesia ( Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Perancis-Institut de Physique du Globe de Paris (IPGP), & Singapura-Earth Observatory Singapore Nanyang Technological University (EOS-NTU). Penemuan ilmiah itu berupa satu buah pemetaan basic laut teranyar & pengambilan data seismik di perairan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Penemuan ini dianggap teramat utama dalam kemajuan ilmu geologi & kebencanaan di Indonesia mengingat risiko tsunami & gempa agung di sepanjang Kepulauan Mentawai termasuk juga yg paling rentan dari seluruhnya risiko gempa bumi didunia.
Narasi perjalanan riset dimulai dgn memanfaatkan kapal riset modis milik Schmidt Ocean Institute (SOI) dari Amerika Serikat sewaktu 32 hri pelayaran. Ekspedisi Mentawai Gap-Tsunami Earthquake Risk Assessment (Mega-Tera) itu meneliti dua ruangan mutlak, merupakan Cekungan Wharton di mana sempat berlangsung dua gempa gede kepada 2012 & kawasan barat Pulau Siberut yg dikenal sbg Mentawai Gap. Dgn menggunakang gelombang sonar nada, peneliti sukses laksanakan pemetaan komplit topografi basic laut & struktur sedimen laut.
Akhirnya sungguh amat sangat bermanfaat, lewat data seisimik & fotografi resolusi tinggi tim menemukan tidak sedikit sekali patahan aktif di cekungan Wharton & Mentawai Gap bersama arah berbeda-beda, & itu menunjukkan kawasan tersebut mengalami deformasi dalam beraneka ragam skala.
Dikutip dari page Kompas.com, riset itu juga menemukan banyaknya data menarik berupa fakta bahwa terdapat suatu sungai bawah laut bersama kedalaman sungai 5 m & lebar 100 m, di kedalaman 5.000 m di bawah laut. “Sungai” itu adalah gambaran nyata adanya patahan aktif di Cekungan Wharton, di kawasan Mentawai Gap & di dekat palung Sumatera.
Seperti yg didapati, wilayah pesisir barat Sumatera yaitu salah satu wilayah tektonik paling aktif di dunia hasil jumpa atau subduksi lempeng Indo Australia & lempeng Eurasia. Sedangkan Mentawai Gap yakni satu titik geologi aktif di ruang tersebut yg belum sempat mengalami guncangan gempa gede sejak beberapa ratus thn terakhir. Mentawai Gap inilah yg diperkirakan punyai potensi rilisan gempa dahsyat sepanjang histori kegempaan pantai barat Sumatera.
Sesudah hasil riset ini komplit dirilis kepublik, sehingga setidaknya ada suatu bahan pelajaran baru buat mengantisipasi & pertimbangkan risiko gempa gede di kurang lebih Pulau Mentawai.(CAL)
Sumber
Previous
Next Post »
0 Komentar