Bencana Gelombang Panas Mematikan Lumpuhkan Aktivitas Yordania
Rupanya dampak masa panas yang luar biasa ekstrem masih tetap menjalar di beragam belahan negara Asia. Setelah beberapa bulan lalu gelombang panas menerjang ganas wilayah India dan Pakistan dan menyebabkan sedikitnya 4000 jiwa tewas “terpanggang” panasnya matahari. Sekian Tidak Sedikit pekan terakhir dunia kembali dikejutkan bersama hantaman gelombang panas yang memanggang Iran, Irak dan Yordania,
Bahkan bila ditilik dari sejarahnya, bencana periode panas di tahun ini adalah gelombang suhu panas paling mematikan sepanjang sejarah negara-negara Asia.
Dilansir dari laman Antaranews, pekan ini gelombang suhu panas yang mematikan telah berhasil melumpuhkan segala gerakan warga di Kota Amman, Yordania. Pemerintah setempat mengatakan bahwa gelombang panas thn ini menjadi yang paling fatal sepanjang catatan kebencanaan negara itu. Hingga artikel ini diturunkan setidaknya gelombang suhu panas telah meningkatkan permintaan listrik sehingga listrik padam hampir di seluruhnya negeri.
Antaranews melansir beban listrik di semua Provinsi di Yordania mencapai angka paling tinggi sejak negara itu berdiri, ialah mencapai 3.280 megawatt.
Tercatat sejak pekan dahulu, perlahan suhu panas yang luarbiasa menyengat mulai sejak “memanggang” seluruh Kota di Yordania. Temperatur di siang hari bersama trik perlahan menunjukkan grafik peningkatan sejak mulai sejak dari 35 derajat Celcius hingga puncaknya pada suhu 45 derajat Celcius. Akibatnya, mayoritas warga Yordania yang berketagori miskin berada dalam kondisi penderitaan dan kekeringan yang parah. Bahkan penderitaan bertambah hebat diwaktu beban puncak listrik sudah terlampaui dan akhirnya satu unit generator pembangkit listrik di Amman meledak dan terbakar, sehingga pasokan listrik terputus total ke berbagai daerah di Ibukota Yordania itu.
Bila dijelaskan secara ilmiah gelombang suhu panas menyengat yang menghantam wilayah Asia bidang Tengah masih menjadi tanda tanya dikalangan para peneliti. Suhu panas ekstrem yang tembus di atas 50 derajat Celcius di beberapa wilayah Asia Tengah dan Selatan hingga diwaktu ini belum ditemukan penyebab pastinya. Tapi bisa saja besar, udara bertekanan tinggi di lebih kurang semenanjung mediterania telah meniupkan angin kering dan panas di sepanjang gurun pasir Arab Saudi hingga melewati Iran, Irak, dan Yordania. Bahkan di Yordania, bencana gelombang suhu panas diperparah lagi oleh badai pasir yang tertiup kencang. Menghilangkan jarak pandang dan menganggu lalulintas penerbangan.
beberapa ilmuwan hanya menyatakan perubahan iklim pasti telah meningkatkan gelombang panas; bersama trick serupa mempercepat peristiwa cuaca ekstrem lain, termasuk banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan.
Tekanan udara yang rendah, kelembaban tinggi dan nihilnya angin kencang telah memainkan peranan vital dalam menghasilkan gelombang suhu panas di bermacam wilayah Asia, termasuk juga serta Indonesia.(CAL)
Sumber
0 Komentar