Unik, Derita Kemarau Panjang, Petani Bangkalan Justru Panen Beras

20.42

Kemarau Bangkalan Panen Beras
Aneh tetapi nyata, keberkahan benar-benar terkadang datang tidak dengan sanggup dijelaskan dengan cara ilmiah apa yg jadi penyebabnya. Termasuk Juga di tengah-tengah derita masa kemarau panjang yg menerjang Indonesia sekian banyak bln terakhir. Yakin atau tak, biarpun di daerah lain nyaris merata populer efek kekeringan, tetapi suatu desa di Bangkalan, Pulau Madura, jatim masihlah dapat menikmati barokah panen padi waktu periode kemarau ini.
Dengan Cara Apa tipsnya? Simak ceritanya di bawah ini.
Merupakan Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Kab Bangkalan, jatim yg dengan cara ajaib tetap dapat jalankan panen padi tidak dengan ada ganjalan sama sekali. Padahal, di desa sebelah yg cuma terpaut sekian banyak km dari Desa Bilaporah kegiatan pertanian berakhir keseluruhan sebab tidak susahnya meraih air, bahkan sekadar buat urusan minum & mandi.
Dilansir dari page Tempo.co, panen beras di Desa Bilaporah nyata-nyatanya telah berjalan tatkala dua kali di th ini, walaupun berada ditengah derita masa kemarau.
Juga Sebagai gambaran, tidak sedikit pihak telah memprediksi petani beras bakal jadi pihak yg teramat dirugikan akibat masa kemarau panjang di thn ini. Akibat efek El Nino yg meniupkan jauh potensi hujan di langit Indonesia diprediksi bakal mempengaruhi stok beras dengan cara nasional di awal th 2016 akan datang.
Bahkan menurut lansiran data terkini yg dirilis Kepala Balai Mesindan Penguji Hasil Pertanian Jawa Tengah, seperti dikutip dari kantor info Tempo mengemukakan, tempat persawahan yg mengalami tidak sukses panen akibat kesusahan air & kekeringan konsisten bertambah. Sejak awal Agustus dulu, luas lahan yg terkena puso bertambah lebih dari dua kali lipat, dari 6.578 hektare jadi 14.600 hektare.
Dulu, apa sebetulnya yg menyebabkan beberapa ratus petani di Bangkala justru panen beras di tengah derita musk kemarau panjang ini?
Nyatanya, kesuksesan panen beras yg dilakukan petani Bangkalan berkat tertatanya system irigasi. Kuncinya ada di bagaimanakah petani Desa Bilaporah memakai segala macam sumber air yg ada. Meskipun sekarang sungai yg berada dekat desa telah kering kerontang akibat kemara, tapi keperluan air buat tanaman padi terus tercukupi lantaran ada sumur bor pertolongan pemerintah.
Faktanya, Data dari tim Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman Jawa Timur di Bangkalan menyebut dari 24 ribu hektar lahan pertanian di Bangkalan, cuma 29 hektar yg mengalami puso atau tidak berhasil panen terhadap thn ini.
Satu Orang petani di Bangkalan menjelaskan bahwa keberkahan ditengah periode kemarau ini sudah mencegah Dia & keluarganya dari ancaman hutang sebab tidak sukses panen. Bahkan bersama menonton mutu padi yg dipanen, petani di Bangkalan tidak sedikit yg percaya, per dua petak lahan sekira seluas nol,5 hektar bakal membuahkan padi jumlahnya 2,5 ton. Suatu angka panen yg pass luar biasa di tengah kemelut derita kemarau panjang ini.
Subhanallah. (CAL)
img : photoshelter.com
Previous
Next Post »
0 Komentar