Kayaknya sampai berakhirnya thn 2015 ini titik api tempat kebakaran hutan di Indonesia masihlah dapat konsisten bertambah & meningkat. Seiring bersama tetap bertahannya fenomena El Nino di lautan & atmosfer Indonesia, kekeringan parah yg memicu kebakaran hutan setidaknya tetap bakal jadi adat bencana di Indonesia, paling serta-merta sampai akhir Nopember kelak.
Mirisnya, Nyaris seluruhnya wilayah di Pulau Sumatera mulai sejak dari Sumatera Selatan sampai Sumatera Utara terdeteksi rangkaian titik api. Satu wilayah yg saat ini berada dalam keadaan paling parah akibat kebakaran hutan ialah Kab Ogan Komering Ilir (OKI) di Sumatera Selatan.
Apa yg jadi upaya pemerintah Kab Sumsel sewaktu sekian banyak bln terakhir buat bebas dari bencana kabut asap di 2015 sepertinya tidak berlangsung mulus. Di minggu terakhir Agustus 2015 dulu, kabut asap seketika memenuhi atmosfer Palembang & wilayah kota yang lain. Kabut asap yg menyesakkan pernafasan itu berasal dari titik api di kira kira lahan gambut & hutan Kab OKI.
Satu elemen yg lebih ironis, yaitu kenyataan bahwa kabut asap yg memenuhi Palembang di minggu terakhir Agustus tempo hari berasal dari satu daerah bernama Desa Perigi Talang Nangka, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kab Ogan Komering Ilir. Satu Buah Desa yg tiap tahunnya senantiasa langganan kebakaran hutan & lahan.
Apa yg jadi penyebab kebakaran hutan konsisten berlangsung di wilayah ini? Dikutip dari page Mongabay.co.id, titik api yg memicu kebakaran hutan & lahan gambut di Desa Perigi Talang Nangka tidak cuma disebabkan kegiatan masyarakat yg sengaja membakar utk terhubung lahan. Lahan hutan dibakar penduduk buat urusan bersawah ladang & meremajakan kebun karet milik penduduk. Tapi pun titik api muncul di lahan perkebunan sawit.
Buat didapati, di Desa Perigi Talang Nangka ini ada perusahaan pemilik perkebunan sawit yg jaraknya cuma terpaut kira kira 10 kilo meter dari perkampungan masyarakat. Bahkan batas perkebunan sawit milik perusahaan dgn perkebunan pribadi milik masyarakat cuma dibatasi dgn suatu kanal yg lebarnya seputar 3 m. Maka api bakal gampang menjalar ke kebun penduduk & ikut membakar modal pertanian penduduk yg telah siap panen di kebun
Dengan Cara umum, trick mengurus perkebunan sawit memang lah unik, titik api yg muncul dari perkebunan karet itu dilakukan dengan cara sengaja buat meremajakan kebun sawit yg telah lanjut usia. Pohon-pohon karet yg telah berusia diatas 25 th di tebang, sebanyak dapat berjumlah beberapa ratus sampai ribuan batang. Daun, ranting, & bongkol pohon itulah yg di bakar.
Dilematis memang lah, menurut Tubuh Nasional Penanggulangan Bencana, titik api kebakaran hutan di Sumatera benar-benar 99% berjalan dikarenakan kesengajaan. Kiat paling murah utk meremajakan kebun sawit di tengah hutan produksi yaitu secara dibakar. Sebetulnya sanggup memanfaatkan racun, tetapi harga prosesnya dapat melambung.
Negara yg ironis…
(CAL)
img : mongabay
0 Komentar