Ketahui lebih Jauh apa itu E-hajj: Dilema Ibadah Haji 2015

23.06

E Hajj
Berkata berkaitan info pengerjaan ibadah haji di Indonesia, bukan jadi aspek yg aneh jikalau dalam proses pemberangkatan jamaah haji saja telah bertumpuk urusan teknis yg menghambat. Mulai Sejak dari berantakannya jadwal, kloter jamaah haji yg terkatung tidak kunjung diberangkatkan, sampai kepada kasus paling baru yg jadi trending topic paling baru sekian banyak minggu terakhir, yakni tertundanya keberangkatan beberapa ratus jamaah haji sebab belum terbitnya visa ibadah haji sampai hri keberangkatan. Macam Mana dapat?
Inilah refleksi agung betapa rumit & kompleksnya urusan pembuatan ibadah haji di Indonesia. Bayangkan saja, buat thn 2015 ini ada lebih kurang 155.200 orang yg diberangkatkan dari semua propinsi di Indonesia utk menjalankan ibadah haji di Makkah & Madinnah.
Th ini, pemerintah & calon jamaah haji juga mesti berjumpa bersama suatu system baru bernama E-Hajj. Satu Buah system kabar haji & umrah yg terintegrasi dgn banyaknya negeri lain. Mulai Sejak pembuatan ibadah haji thn 2015 ini, Arab Saudi sudah menerapkan tehnologi ini. Bahkan dilansir dari page Antaranews, Indonesia sbg negeri dgn kuota haji terbanyak didunia dijadikan pilot project oleh Saudi. Harapannya, system komputerisasi ibadah haji yg telah dilakukan Indonesia lewat acara bernama System Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mampu terintegrasi & terkoneksi bersama e-hajj yg digarap oleh negeri Saudi ini.
Manfaat & maksud mutlak penyelenggaraan ibadah haji lewat system e-hajj ini yaitu buat perlindungan teknis & tranparansi maksimal bagi calon jamaah haji dari beraneka negeri didunia.
Sederhananya, system ini bekerja juga sebagai satu buah system penerapan haji dengan cara elektronik, system ini sediakan kolom yg mesti diisi oleh penyelenggara haji di sebuah negeri. Kolom itu berisi berbagai wujud administasi basic kelengkapan persyaratan calon jamaah haji. Sejak Mulai dari nama, nomer paspor, maskapai penerbangan, hotel di makkah & madinah, transportasi darat tatkala di Saudi, katering, asuransi, sampai teknis puncak ibadah haji di Arafah. Termasuk Juga salah satunya ialah kolom administrasi urusan visa haji. Semuanya mesti terintegrasi dalam satu system.
Adanya ketidaksesuaian system pengerjaan ibadah haji di Indonesia dgn e-hajj inilah yg menciptakan pengurusan visa jadi panjang & berbelit. Akibatnya, beberapa ratus jamaah haji di Indonesia terpaksa macet keberangkatannya sebab belum tersedianya visa haji yg disiapkan oleh Pemerintah Saudi Arabia.
Kejadian ini pula menambah panjang list kisah rumit pembuatan haji di Indonesia. Tidak Sedikit pihak menyalahkan system e-hajj yg dinilai menyulitkan padahal nyata-nyatanya seperti yg dilansir dari page Kompas.com, pemerintah Arab Saudi telah jalankan sosialisasi, & mengenalkan system penerapan e-hajj pasca periode haji thn dulu.
Diliat dari teknisnya, persoalan terlambatnya visa ini bukan kesalahan siapapun, penggiringan pendapat bahwa ini kesalahan Kedubes Arab Saudi terang tidak mampu dibenarkan. Ketidaksesuaian system E-hajj yakni dilema aplikasi ilmu wawasan & tehnologi baru dalam ibadah haji, cuma perlu saat utk meningkatkan kembali kesiapan Indonesia.
Mudah-mudahan apa yg diusahakan buat mensupport terlaksanannya ibadah haji beberapa ratus ribu jamaah Indonesia mendapat barokah setimpal dari Allah SWT.
Aamiin.
(CAL)
img : jurnalpatrolinews
Previous
Next Post »
0 Komentar