Sekolah ketangkasan unik di negara ini telah amat tidak sedikit bertebaran,mulai sejak dari sekolah masak, sekolah musik, sampai sekolah sulap bahkan sekolah badut! Seluruhnya dihargai bersama anggaran yg mahal. ga ada ygcuma-cuma sama sekali. Ironisnya lagi sekian banyak ketangkasan itu cumaberguna bagi diri sendiri sekadar buat perkembangan diri & aktualisasikekuatan.
Dulu, adakah sekolah softskill yg punyai manfaat akbar bagi keberlangungan hidup satu buah bangsa? Terdengar berlebihan benar-benar, tetapi tidaksanggup dipungkiri, satu pelajaran softskill yg amat sangat bermanfaat dinegeri penuh bencana ini ialah sekolah siaga bencana.
Atas basic itulah, lewat Direktorat Disaster Management Institute of Indonesia,Perbuatan Serta-merta Tanggap menggelar Acara Sekolah Siaga Bencana (SSB) 2015, yg melibatkan 20 Sekolah Menengah Atas (SMA) & Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di lingkup Jakarta Selatan & Jakarta Pusat.
Pelatihan ini adalah pelatihan awal dari proses pembentukan Sekolah Siaga Bencana. Yg dilaksanakan di 20 sekolah. 12 sekolah di Jakarta Selatan & 8 sekolah di Jakarta Pusat. Tiap-tiap sekolah sudah diplih 20 orang yg dibentuksebagai satu tim siaga bencana disetiap sekolah
Menurut Meter. Insan Nurrohman, Direktur DMII-ACT, target mutlak acara iniyakni terbentuknya tim Manajemen Bencana Berbasis Sekolah (MBBS) utkmasing-masing sekolah yg tergabung dalam SSB 2015. “Tentu dgn segudangcita-cita, supaya pilot project ini terjadi optimal, & akan jadi percontohan bagi sekolah-sekolah yang lain,”harap Insan.
DMII & BI coba laksanakan kegiatan edukasi & peningkatan kapasitas (capacity building) warga Indonesia yg sadar & siaga bencana.
Indonesia adalah negeri yg mempunyai bermacam potensi bencana. Gempa bumi, gunung meletus, tsunami, puting beliung, kebakaran,banjir & bencanayang lain, seolah jadi factor yg “biasa” buat warga Indonesia. Saking lengkapnya ragam bencana yg melanda negara ini, istilah “supermarket bencana” pula disematkan bagi Indonesia.
Affan selaku tim Trainer DMII menuturkan bahwa target sekolah Siaga Bencana benar-benar difokuskan utk lingkungan sekolah atau Instansipendidikan, dikarenakan sekolah merupakan institusi pendidikan,ygmempunyai peran strategis dalam mitigasi bencana. InsyaAllah memilikipengaruh yg agung ikut mensosialisasikan terhadap warga umum.
Affan memenambahkan, dilain segi, sekolah ialah instrumen vital yg serta jadiarea berkumpul segmen/golongan rentan bencana, merupakan anak-anak. “Dengan begitu, sekolah mesti mendapati perhatian kusus,”pungkasnya.
Apa saja materi yg diberikan? Pemberian materi awal berupa pemahamanmenyangkut ide penanganan yg menyeluruh, adalah : Keseluruhan Disaster Manajement (TDM). Buat berikutnya bakal diberikan materi Disaster Risk Reduction (DRR) & potensi bencana yg ada di Jakarta, materi mengenaiManajemen Bencana Berbasis Sekolah (MBBS), SOP Tanggap Darurat & Fase Recovery Bencana. (mhjr)(CAL)
img : act.id
0 Komentar