Sampai hri ini, perkembangan ekonomi dunia sama sekali tak imbang. Bayangkan saja, di tengah gemuruh pembangunan kota-kota akbar dunia ygmakin metropolis & harum duit Dolar yg bergulir dari kantong-kantong para makelar nomor wahid tajir di Eropa, Amerika, China, & Arab, ternyatakemiskinan, perang, & gejolak kelaparan akut masihlah menghantui negara-negara dunia ke tiga, terutama Afrika. Tiap-tiap bulannya, puluhan ribumasyarakat dari bermacam macam negeri miskin di Afrika lebih pilih utkmeninggalkan tanah airnya menuju benua biru, tanah Eropa. Benua yg mereka anggap lebih menjanjikan & mengambil mungkin saja hidup yg lebih baik.
Kepada kenyataannya pertumbuhan masyarakat negara-negara di Eropabenar-benar hampir tidak sempat lebih dari 10% tiap-tiap tahunnya. Akibatnya, masyarakat ori negara-negara Eropa cuma segelintir & susah utkbertambah. Angkatan kerja di Eropa serta lebih tidak sedikit didominasi oleh para imigran legal dari Asia, Timur Tengah & Afrika.
Perihal itulah yg setidaknya jadi pemicu rangkaian tragedi kemanusiaan imigran Afrika. Sejak sekian banyak bln silam sampai hri ini, meningkatnya ekskalasi imigran dari Benua Afrika yg masuk ke Eropa dengan cara tidak legalsudah menyulitkan beraneka pihak.
Mereka masuk Eropa secara yg amat sangat tak manusiawi. Melewati lautan luas dgn kapal mungil tetapi over kapasitas. Dulu menembus pagar-pagar besi di jalur-jalur tikus perbatasan negeri Eropa, sampai terjadi kaki beberapa ratuskm menyusuri rel kereta api sepanjang perbatasan negeri Eropa.
Dilansir dari portal kabar The Timer of Malta, kepada akhir Agustus ini adaseputar 700 imigran Afrika yg dikhawatirkan tewas sesudah bergulirnya beritaadanya kapal imigran sarat muatan penumpang terbalik di laut lepas pantai Libya. Sejak keadaan ketidakstabilan politik & ekonomi pasca hancurnya pemerintahan diktator di Libya, ribuan penduduk Libya berbondong-bondongdengan cara tidak legal masuk ke Eropa.
Tapi 700 jiwa imigran itu cuma sebahagian mungil dari ribuan orang Afrikayang lain yg menyebrangi laut utara Afrika tiap-tiap bulannya demi menyentuh tanah Benua Eropa.
Dalam kejadian terbaliknya kapal imigran di Libya itu, dilaporkan 28 orangsukses diselamatkan oleh kapal tentara perbatasan Eropa. Sesudah diusut, kapal itu terbalik waktu para migran itu berpindah posisi dari satu sudut kesegi lain ketika suatu kapal agung jelang mereka.
Dikutip dari page Merdeka.com, apabila memang lah betul seluruhnyapenumpang kapal memang lah tewas sehingga kejadian itu jadi bencana maritim sangat buruk sesudah Perang Dunia Ke-2.
Nyata-nyatanya Sebelum kejadian tenggelamnya kapal imigran asal Libya itu, rentetan tragedi kemanusiaan imigran tidak legal berjalan pun di lepas pantai Italia. Dilaporkan oleh beraneka ragam page informasi Eropa, kira kira 400 migran diduga tewas tenggelam sesudah kapal yg mereka tumpangi terbalik di Laut Mediterania, kurang lebih 75 mil dari Lampedusa, Italia.
Sejak awal th ini, jumlah korban tewas tenggelam sanggup menembus angka 1.500 orang. Angka ini diperkirakan bakal konsisten bertambah & jadi makinbrutal seandainya tidak ada solusi dgn buat mengatasi tragedi kemanusiaan imigran tidak legal dari Afrika ini.
(CAL)
img : maryscullyreports.com
0 Komentar