Krakatau, yakni nama suatu gunung berapi yg demikian menggema di benak warga Indonesia. Efek dahsyat letusan Krakatau 132 th dulu jadi narasi turun temurun yg demikian fenomenal bagi warga Indonesia. Ketika itu, bencana meletusnya Gunung Krakatau jadi catatan bencana gunung meletus paling besar & paling mematikan sepanjang peristiwa peradaban mutakhir manusia.
Kurang dari sepekan dulu, 27 Agustus jadi hri perayaan ke 132 th letusan Gunung Krakatau. tidak ada perayaan yg teristimewa benar-benar, tapi setidaknya “ulang tahun” ke 132 meletusnya Gunung Krakatau mampu jadi momentum bagi warga Indonesia, khususnya Pulau Jawa & Sumatera buat mengingat lagi resiko dahsyat letusannya.
Apalagi, sampai hri ini, Gunung Anak Krakatau – sisa letusan Krakatau yg muncul dari permukaan laut – tetap teramat aktif & konsisten bertambah tinggi puncaknya. Jakarta juga sebagai kota terdekat bersama Anak Krakatau dengan cara gamblang berada dibawah bayang-bayang dahsyatnya letusan Krakatau jilid II.
Sbg pengingat, akibat letusan Krakatau yg berjalan 27 Agustus 1883 dulu, berlangsung gelombang dahysat tsunami setinggi lebih dari 40 m! Atau 4 kali lipat lebih tinggi & lebih gede daripada tsunami Aceh 2004 silam. Ombak tsunami puluhan m itu terbentuk akibat perubahan akbar kepada basic Bumi kurang lebih Gunung Krakatau. Dikala Krakatau meletus, dahsyatnya letusan menghancurkan seketika wujud Krakatau, & mengguncangkan patahan di sepanjang Selat Sunda.
Dampaknya bukan bermain mematikan, catatan kebencanaan diwaktu itu mencatat ada 165 desa di seputar Selat Sunda yg terdampak cepat hempasan tsunami, & mengakibatkan sedikitnya 36.417 orang tewas akibat letusan Krakatau.
Apabila di bandingkan dgn latusan Tambora yg berjalan nyaris seabad sebelum letusan Krakatau, besar nya kebolehan letusan memang lah lebih agung Gunung Tambora. Tapi Krakatau jadi yg paling mematikan dgn korban tewas puluhan ribu jiwa lantaran komunitas masyarakat Nusantara waktu itu telah tidak sedikit di bandingkan komune manusia di musim letusan Tambora. Lebih-lebih komune masyarakat di Kota Batavia, & jga Banten yg jadi wilayah kekuasaan kerajaan Banten.
Dilansir dari page CNN, tidak sedikit ahli memperkirakan bahwa resiko letusan Gunung Krakatau setara dgn 30 ribu kali ledakan bom atom yg dijatuhkan di Hiroshima & Nagasaki di penghujung Perang Dunia ke II.
Resiko letusan Gunung Krakatau pula terjadi amat sangat lama, hingga setahun seterusnya matahari malas bersinar jelas lantaran padatnya material vulkanik yg menutupi langit Nusantara.
Bahkan catatan Krakatoa Committe of the Royal Society, suatu Instansi internasional yg berfokus terhadap jejak historis letusan Krakatau punyai catatan efek letusan Gunung Krakatau mengambil abu vulkanik sampai ke Norwegia di Eripa, & New York Amerika Serikat.
Gimana bersama dentuman suaranya? Hancurnya Gunung Krakatau akibat letusannya sendiri sudah memunculkan nada dentuman letusan gunung berapi terkuat sepanjang histori modis. Nada dentumannya merambat teramat kuat sampai terdengar di Alice Springs Australia, & Pulau Rodriuges di pesisir barat Afrika yg jaraknya kurang lebih 5.000 km dari Krakatau.
(CAL)
img : travelledpaths
0 Komentar