Selain Bawa Manfaat, ternyata Waduk Jatigede pun Punya Dampak Negatif

20.20

Minggu ini, Waduk Jatigede sbg waduk paling besar ke-2 di Indonesia resmi dioperasikan. “Penenggelaman” atau pengisian air Waduk Jatigede step mula-mula bakal mencapai elevasi 204 m sewaktu 12 hri pengairan dari air sungai Cimanuk. Sedangkan terhadap step ke-2, pengisian air bakal mencapai elevasi maksimal 221 m selagi 48 hri. Apabila telah mencapai titik maksimal, di harapkan volume air yg mencapai lebih dari 900 juta m kubik dapat mengambil tidak sedikit manfaat bagi penduduk ja-bar.
Tetapi dibalik megahnya waduk yg jadi hasil karya konstruksi arsitek sipil anak bangsa ini, nyatanya menaruh tidak sedikit kisah negatif & prediksi tidak baik. Berikut ialah sekian banyak fakta yg jadi kisah negatif dibalik pembangunan Waduk Jatigede
Penggenangan Waduk Jatigede sudah menghilangkan ribuan hektare hutan
Seperti yg dilansir dari page Tempo.co, pembangunan Waduk Jatigede & pengisian airnya jumlahnya 900 juta m kubik sudah menghilangkan sekitar 1.380 hektare lahan hutan. Ribuan hektare pepohonan di wilayah genangan waduk itu telah habis ditebang. Mayoritas hutan yg ditebang yaitu hutan produksi yg dikelola oleh Perum Perhutani. Tetapi sebahagian besar nya baru ditanam, & belum memasuki periode usia panen maka nilai ekonominya belum tinggi.
Manfaat Waduk Jatigede bagi irigasi dipertanyakan
Aspek lain yg masihlah jadi perdebatan yakni manfaat irigasi Waduk Jatigede, menurut Wahana Lingkungan Hidup ja-bar dikutip dari page Kompas, misi penting Jatigede yg dapat mengairi sawah seluas 90 ribu hektare di Indramayu kembali dipertanyakan, dikarenakan kepada kenyataannya infrastruktur irigasi di Indramayu belum ada.
Kekhawatiran kekeringan massal akibat proses penggenangan Waduk Jatigede
Sewaktu sekian banyak bln ke depan, luasan ruang genangan Waduk Jatigede se gede 5.600 hektare dapat digenangi dengan cara perlahan. Walau dengan cara perlahan, inflow air yg bakal masuk dari Sungai Cimanuk menuju Waduk Jatigede ini kira kira 1 m kubik per detik. Imbasnya tidak sedikit masyarakat yg khawatir dapat berjalan kekeringan permanen di persawahan seputar aliran Sungai Cimanuk sampai Indramayu dikarenakan volume air sungai dalam jumlah gede dialirkan buat isi Waduk Jatigede.
Ada rumor berkenaan keberadaan lempeng tektoik aktif persis di ruangan kawasan Waduk Jatigede
Walaupun belum ada pembuktian ilmiah yg sukses dilakukan, tetapi tidak sedikit pihak memperkirakan memang lah ada patahan aktif di dekat ruang Waduk Jatigede. Bayangan buruknya ialah apabila berjalan gempa agung, Waduk Jatigede bakal ambrol & airnya yg nomor wahid agung bakal jebol jadi bencana mematikan. Rumor ini juga makin merebak sesudah munculnya infografis yg menyebar segera di alat sosial yg memberikan info bahwa konstruksi Waduk Jatigede berdiri diatas lempeng tektonik aktif bernama zona sesar Baribis. Disampaikan dalam inforgrafis itu bahwa Sesar Baribis yakni lempeng aktif yg membentang dari ujung Wilayah Cilacap di selatan Jawa sampai ke wilayah Pegunungan disekitar Sumedang & Subang.(CAL)
img : sindonews.net
Previous
Next Post »
0 Komentar