Sekolah di Perbatasan Negeri: Demi Sekolah Baru di Awal Tahun Baru

20.36
Sekolah Perbatasan Kabupaten Alor
Tidak dapat dimungkiri dengan cara apa timpangnya keadaan infrastruktur sekolah di perbatasan negara. Dikarenakan aspek jauhnya jarak bersama Ibukota Jakarta area segala ekonomi & kebijakan bergulir, pendidikan di wilayah perbatasan pula sekian puluhan th sejak Indonesia merdeka tetap saja terkucilkan. Jangan Sampai harap dapat menemukan sekolah yg berada dalam keadaan patut, alih-alih mengharapkan guru yg baik & berkwalitas, keadaan bangunan pendidikan yg baik saja tetap teramat jarang terwujud.
Bertolak dari kegelisahan itu, telah sekian banyak bln terakhir, Proses pembangunan Madrasah Tsanawiah (MTs) Insan Cita Moru tetap dikebut, walaupun masa penghujan telah tiba. Pembangunan gedung sekolah Insan Cita Moru ini yaitu hadiah paling indah bagi penduduk Kab Alor, Nusa Tenggara Timur. Telah sekian puluh thn doa & harap dapat gedung sekolah yg lebih patut telah tidak jarang diucapkan. Tapi upaya dari pemerintah terus minim.
Tetapi, sekarang ini sekolah baru sedang dibangun. Harapannya, mendekati th baru 2016 gedungnya telah sanggup dipakai gerakan menuntut ilmu mengajar. Dikarenakan di gedung sekolah lama yg masihlah numpang, jika hujan turun sebahagian ruangannya bocor & kerap menanggu fokus mempelajari.
Menurut Arapah Laka, Relawan Tindakan Segera Tanggap (ACT), demi memuluskan target, banyaknya tukang dikerahkan dgn menciptakan kemah buat berteduh sementara berbahan terpal supaya dapat tetap bekerja merampungkan bangunan baik siang hri ataupun tengah malam. “Insya Allah, bln Januari thn depan bangunannya sanggup selesai,” papar Arapah.
Nasrudin Kinanggi, Raja Kui Kecamatan Alor Barat Daya (Abad), turut andil dalam proyek pembangunan sekolah MTs Insan Cita Moru. Baginya musim depan anak-anak Moru ialah segala-galanya. Karenanya waktu ada kabar ACT berminat membangun sekolah MTs Moru, Nasrudin menyongsong bersama sediakan lahan buat bangunan sekolah. Kebetulan lahan ini terletak di lebih kurang Masjid Nurul Huda, dijalan Banla Kinanggi, Kelurahan Moru, Kecamatan Abad, Kab Alor. Di ruangan ini serta terdapat Madrasah Ibtidaiyah (MI) Babul Jihad yg dibangun sejak thn 1959, maka makin terasa nuansa pendidikannya.
Perjalanan panjang buat mendirikan madrasah di tanah Moru ini, tak semudah yg dibayangkan akibat kekurangan sumber daya manusia (Sumber Daya Manusia) yg ada maka buat membangun Sumber Daya Manusia yg dapat diandalkan dimanfaatkan hadirnya satu buah Instansi pendidikan yg berbasis agama buat membantu Sumber Daya Manusia yg berakhlakul karimah.
“Semangat dalam pengabdian kepada agama & kampung halaman ini yg mendorong guru-guru & murid bahu membahu buat merealisasikan mimpi yg diharapakan ialah gedung sekolah yg baru, selagi ini anak-anak kami senantiasa dihinakan bersama kata-kata yg amat sangat menyakitkan & sekian banyak anak serta mundur dari sekolah akibat perkataan yg tak layak,” papar Nasrudin.
Pas jadwal yg disepakati pada awal mulanya, tiap-tiap Sabtu & Pekan terjadi gotong-royong massal yg melibatkan wali murid, pihak sekolah, remaja masjid, remaja gereja Moremam yg dipimpin oleh Fransiskus Kafelau, S.Pd, aparat keamanan & penduduk ikut berpartisipasi dalam pembangunan sekolah.
Nuansa toleransi tercermin di Moru. “Masyarakat Moru budaya kekeluargaannya demikian kuat, tiap-tiap mendirikan prasarana umum dikerjakan dgn kerja bakti. Seperti kini ketika umat Islam membangun Sekolah MTs, para pemuda gereja ikut menunjang, demikian pun sebaliknya,” tutur Usman Plaikari, tokoh warga Moru.
MTS Insan Cita Moru dibangun oleh ACT atas donasi dari Wardah dalam rangkaian promo Film Waktu Mas Tampan Bertolak sbg sektor dari acara Tepian Negara. (act.id)
Previous
Next Post »
0 Komentar