Usai kemarau panjang di nyaris seluruhnya propinsi di Indonesai, isu bencana yg paling membutuhkan perhatian hri ini yakni banjir bandang. Beraneka Ragam area di Indonesia dilaporkan diterjang oleh banjir bandang. Banjir yg masuk dalam jenis amat sangat deras ini berjalan akibat limpahan air hujan yg teramat deras, selanjutnya tidak dapat ditampung oleh sungai maka setelah itu meluap & merendam kawasan pemukiman penduduk lebih dari ketinggian 1 m.
Satu kejadian becana banjir bandang yg di sayangkan nyaris luput oleh perhatian warga yakni banjir bandang di Kab Aceh Selatan, Propinsi Aceh. Perdana kali banjir bandang menerjang di minggu ke-2 bln Desember (12/12).
Ironisnya, hantaman banjir bandang yg begitu deras tidak cuma merusak beberapa ratus hunian masyarakat di Kecamatan Meukek, Kab Aceh Selatan, Propinsi Aceh. Terjangan banjir serta merusak & menghancurkan semua system jaringan pipa termasuk juga intake atau pipa masuk yg menghubungkan sumber mata air dgn system jaringan pipa yg dipasang di tebing sungai.
Akibat dari putusnya system jaringan saluran air yg berlokasi di pinggiran Sungai Desa Jambo Papeun, efek yg ditimbulkan demikian masif. Dari page Antara dilaporkan sedikitnya ada 11 Desa di Kecamatan Meukek yg tiap-tiap harinya bergantung dgn system saluran air tersebut. Artinya, hancurnya system saluran air bersih sudah memutus keseluruhan suplai air yg dibutuhkan oleh ribuan warga terdampak banjir bandang Aceh Selatan.
Sebelas desa yg mengalami krisis air bersih itu masing-masing merupakan Desa Jambo Papeun, Bukit Mas, Alue Baroe, Air Dingin, Drienjalo, Kuta Boloh I, Kuta Buloh II, Arun Tunggai, Blang Bladeh, Kuta Baro & Pasie Meukek.
Penderitaan ribuan masyarakat korban banjir bandang serta semakin bertambah pelik. Sebabnya, jaringan pipa air bersih milik perusahaan daerah air minum (PDAM) yg membawa dari sumber mata air Tuwi Munte, Desa Jambo Papeun ini merupakan sumber satu-satunya ajaran air bersih yg diperlukan oleh masyarakat. Menjadi sekarang ini, walaupun banjir bandang telah sejak mulai surut, penduduk tidak mampu bergerak sama sekali utk sejak mulai membersihkan hunian dari tumpukan lumpur tebal sisa banjir.
Entah mesti menunggu berapa lama lagi hingga PDAM sukses melaksanakan recovery atas kerusakan fatal system saluran air di Kecamatan Meukek. Artinya, dalam sekian banyak hri bahkan sekian banyak pekan ke depan, korban banjir bandang Aceh Selatan cuma mampu mengharapkan terhadap pasokan air bersih yg dikirimkan oleh Tubuh Penanggulangan Bencana Daerah & Instansi kemanusiaan yang lain.(cal)
img : antara
0 Komentar