Menyaksikan kembali menyangkut catatan bencana di Indonesia, salah satu tragedi bencana yg tetap jadi catatan kelam sampai tulisan ini diturunkan yakni kasus erupsi Gunung Sinabung. Telah sejak bertahun silam, Gunung Sinabung masihlah bergejolak sampai sekarang. Walaupun erupsinya telah tidak terlampaui tidak jarang, Penduduk lebih kurang Gunung Sinabung waktu ini mesti menerima bukti kesusahan air bersih. Pasalnya, efek luapan lahar dingin Sinabung menyebabkan kerusakan jaringan pipa air. Factor itu seperti yg berjalan di Desa Sukatendel, Kecamatan Tiganderket, Kab Karo. Akibatnya, masyarakat terpaksa menggunakan air tadah hujan atau air sungai yg telah bercampur lahar dingin utk kepentingan sehari-hari.
Dari arena lapang, relawan Tindakan Langsung Tanggap (ACT) Susanto Ginting melaporkan, penggalian sumber air bersih amat sangat mendesak sekarang ini. Jumlahnya harian lokal pun melaporkan hampir seluruh desa-desa di lereng Gunung Sinabung mengalami krisis air. Dalam kerangka bersedekah air, seperti yg dianjurkan Rasulullah saw, Global Wakaf menginisisi Wakaf Sumur. Kenapa Wakaf Sumur? Sumur yakni barang tidak bergerak yg sanggup memproduksi (menampung) air yang merupakan output dari sumur yg sanggup difungsikan utk sebesar-besarnya kepentingan makhluk hidup. Dalam Wakaf Sumur, yg jadi pokok merupakan sumurnya, sementara yg jadi surplus ialah air yg dihasilkan.
Wakaf Sumur jadi sektor dari Global Water program(GWP). GWP merupakan acara penyediaan air bersih buat meningkatkan mutu hidup sesama di daerah yg dilanda kekeringan, bencana, terpencil & minim akses.Dalam Implementasi GWP-ACT konsisten berkomitmen terhadap prinsip konservasi air tanah cocok dgn siklus hidrologi buat menjaga keseimbangan alam. Siklus hidrologi dengan cara sederhana merupakan peredaran air dari laut ke atmosfer lewat penguapan, setelah itu dapat jatuh terhadap permukaan bumi dalam wujud hujan, yg mengalir di dalam tanah & di atas permukaan tanah sbg sungai yg menuju ke laut.
Hasilnya, laporan paling teranyar dari area penempatan semantara pengungsi Sinabung, Pembangunan sumur bor di Desa Simpang Gurukinayan, Kecamatan Payung, Kab Karo, Provinsi Sumatera Utara, minggu ini di inginkan rampung. “Sumur bor berstatus wakaf kolektif dari Global Wakaf ACT tersebut sekarang masihlah dalam proses penyedotan air bernoda, sampai nantinya bakal didapat air yg jernih,” ungkap relawan Tindakan Segera Tanggap (ACT), Susanto Ginting, pada ACTNews, Rabu (9/12).
Pengadaan mata air tersebut dilakukan di dua ruang yg tidak serupa, ialah di lingkungan sekolah SD Tupperware & SMP CIMB Niaga & di lingkungan pemukiman pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung. Santo memaparkan, Nantinya apabila dua titik sumber air tersebut telah mampu difungsikan, sehingga tidak cuma melayani seluruhnya pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, tapi pula seluruhnya warga setempat mampu memanfaatkannya. fantastis betul bukan manfaat dari wakaf sumur?
0 Komentar